Faktor Kognisi-Afeksi Dalam Keputusan Wanita Dewasa Awal Meninggalkan Kekerasan Dalam Pacaran

Abstrak: Terjadinya kekerasan dalam pacaran semakin marak terjadi di Indonesia, namun tidak banyak wanita  yang  mengalami  kekerasan  dalam  pacaran  dapat  meninggalkan  hubungan  tersebut. Beberapa  penelitian  telah  meneliti  mengenai  alasan  wanita  bertahan  dalam  hubungan yang  penuh  dengan  kekerasan.  Penelitian  ini  membahas  mengenai  faktor  kognisi  (atribusi dan  kelekatan)  serta  faktor  afeksi  (depresi  dan  kecemasan)  dalam  proses  meninggalkan hubungan  yang  penuh  dengan  kekerasan  dengan  menggunakan  tahapan  perubahan  perilaku The  Transtheoretical  Model  (TTM).  TTM  merupakan  kerangka  integratif  untuk  memahami bagaimana  individu  mampu  mengadopsi  dan  memelihara  perubahan  perilaku  sehat  yang optimal.  Penelitian  ini  menggunakan  pendekatan  kualitatif  dengan  metode  studi  kasus instrumental.  Data  dikumpulkan  dengan  menggunakan  wawancara, ABI,  RAM-R,  RSQ,  BDI-II  dan  BAI.  Fokus  penelitian  ini  adalah  untuk  melihat  dinamika  faktor  kognisi-afeksi  dalam proses  meninggalkan  hubungan  yang  penuh  dengan  kekerasan.  Selain  itu,  penelitian  ini  juga akan melihat bagaimana dinamika tersebut terjadi dalam setiap tahapan perubahan perilaku TTM.  Subjek  dalam  penelitian  ini  berjumlah  4  orang,  yang  diperoleh  menggunakan  tekhnik snowball  sampling.  Dalam  penelitian  ini  menggunakan  analisis  tematik  pada  transkrip wawancara sebagai tekhnik analisa penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah subjek memiliki atribusi  lokus  internal  (pelaku),  stabil,  global,  dan  partner-blame;  memiliki  pandangan  yang positif  terhadap  diri  sendiri;  memiliki  depresi  dan  kecemasan  saat  meninggalkan  hubungan yang penuh dengan kekerasan. Dalam tahapan perubahan perilaku TTM, dinamika yang terjadi setiap  tahap  berbeda-beda.  Pada  fase  pre-kontemplasi  atribusi  yang  dimiliki  adalah  lokus eksternal (pelaku), tidak stabil, spesifik, dan self-blame; fase kontemplasi mulai terjadi depresi dan  kecemasan;  fase  persiapan  korban  memiliki  pemikiran  positif  terhadap  diri  sendiri;  fase tindakan dan pemeliharaan korban memiliki atribusi partner-blame.
Kata kunci: Atribusi; Kelekatan; Depresi; Kecemasan; The transtheoretical model; Kekerasan dalam pacaran
Penulis: Dhanika Primadipta, Margaretha
Kode Jurnal: jppsikologiklinisdd150017

Artikel Terkait :