GAMBARAN BULLYING PADA PELAJAR DI KOTA SEMARANG
Abstrak: Penelitian ini
bertujuan memetakan perilaku
bullying yang dilakukan
pelajar di berbagai
tingkat pendidikan. Pada penelitian
ini akan dilihat
pola-pola bullying di
setiap tingkat pendidikan,
mulai dari bentuk-bentuk bullying yang
dilakukan, sejauh mana
keterlibatan pihak lain
(teman dan guru)
dengan perilaku bullying.
Penelitian ini dilakukan pada 567 siswa dari berbagai tingkat pendidikan
dengan rincian 95 siswa SD, 200 siswa SMP,
134 siswa SMA,
dan 138 mahasiswa.
Penelitian ini dilakukan
pada siswa SD
kelas IV-VI, siswa
SMP kelas VII-IX, siswa SMA kelas X-XII dan mahasiswa semester I-IV.
Sampel penelitian diambil dari sekolah dan perguruan tinggi di wilayah
Tembalang dan Banyumanik Semarang. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik stratified
random sampling. Data bullying diperoleh dengan menggunakan Kuesioner
Pengalaman Bullying Pada Pelajar
dan Mahasiswa. Berdasarkan
hasil analisis deskriptif
dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar siswa pada
semua tingkat pendidikan
pernah medapatkan gangguan
dari teman. Siswa
yang paling banyak
mendapat gangguan adalah siswa
SD (n=78; 82,98%).
Perlakuan tidak menyenangkan
paling sering terjadi
di kelas dan halaman
sekolah. Pada mahasiswa
perlakuan tidak menyenangkan
paling sering terjadi
di kantin dan
di luar kampus. Semakin tinggi tingkat
pendidikan prosentase subjek yang melapor semakin menurun (prosentase siswa melapor
di tingkat SD= 60,22%; SMP= 12,36%; SMA= 6,80% dan PT= 5,26%). Pada semua
tingkat pendidikan, sebagian besar subjek
melakukan sesuatu ketika
melihat bullying yang
menimpa teman-temannya. Tindakan yang
dilakukan yaitu menolong
dan membela korban,
melerai, menegur, menghentikan,
menasihati dan pada siswa SD juga melaporkan peristiwa
bullying kepada guru. Prosentase subjek yang pernah menyakiti teman pada berbagai
tingkat pendidikan cukup tinggi. Pada tingkat SMA prosentasenya paling tinggi,
mencapai 70%.
Penulis: Erin Ratna Kustanti
Kode Jurnal: jppsikologiperkembangan150024