HUBUNGAN ANTARA FASHION INVOLVEMENT DAN IMPULSIVE BUYING DENGAN HARGA DIRI (SELF ESTEEM) PADA REMAJA DI SMAN 2 SAMARINDA
Abstrak: Dewasa ini, fashion
dalam masyarakat khususnya kalangan remaja mulai beralih fungsi sebagai simbol
sosial. Dengan tingginya keterikatan terhadap fashion, maka akan mempengaruhi
perilaku pembelian impulsif pula. Remaja menjadikan fashion sebagai suatu
identitas dan gambaran akan dirinya. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian
ini diadakan untuk mengetahui hubungan antara fashion involvement dan impulsive
buying terhadap harga diripada remaja di SMAN 2 Samarinda.
Penelitian ini menggunakan skala likert yang sudah diuji cobakan pada 40
siswa dan mengambil subjek sebanyak 131 siswa. Seluruh pengolahan data menggunakan
perhitungan SPSS 20 for windows. Analisa data terdiri dari uji validitas dan
reliabilitas, deskriptif, linearitas, normalitas, multikolinearitas, regresi
dan parsial.
Pada hasil uji regresi di dapat hasil bahwa variable impulsive buying tidak
memiliki hubungan dengan harga diri dengan nilai beta = 0.040, t hitung = 0.514,
t tabel = 1.978 dan p = 0.608. Sedangkan variable fashion involvement memiliki
hubungan signifikan dengan harga diri dengan nilai beta = 0.684, t hitung =
8.811, t tabel = 1.978 dan p = 0.000. Meski demikian, terdapat hubungan
signifikan antara fashion involvement dan impulsive buying dengan harga diri
dengan nilai f hitung = 64.596, f tabel = 2.57, R = 0.709, R2 =0.502 dan p =
0.000.
Penulis: Herliana Rahmi
Saputri
Kode Jurnal: jppsikologiperkembangan160011