Hubungan antara Kematangan Emosi dan Toleransi Stres dengan Prokrastinasi pada Pegawai Negeri Sipil Biro Administrasi Umum dan Keuangan di Kantor Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta
ABSTRAK: Pegawai negeri sipil
memiliki peran penting dalam memperlancar tugas pemerintahan, termasuk melayani
masyarakat. Adanya berbagai tugas yang dikerjakan, menyebabkan sebagian orang
melakukan penundaan dalam mengerjakan tugas. Kematangan emosi dan toleransi stres
diharapkan dapat mengurangi prokrastinasi. Pegawai negeri sipil dengan
kematangan emosi dapat menghindari prokrastinasi karena memiliki tanggung jawab
terhadap tugas. Pegawai negeri sipil dengan toleransi stres yang baik mampu
menghindari prokrastinasi karena dapat mengatasi dan bertahan dari stresor.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1. Hubungan antara kematangan emosi dan
toleransi stres dengan prokrastinasi pada pegawai negeri sipil Biro
Administrasi Umum dan Keuangan di Kantor Pusat Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 2. Hubungan antara kematangan emosi dengan prokrastinasi pada
pegawai negeri sipil Biro Administrasi Umum dan Keuangan di Kantor Pusat
Universitas Sebelas Maret Surakarta, serta 3. Hubungan antara toleransi stres
dengan prokrastinasi pada pegawai negeri sipil Biro Administrasi Umum dan
Keuangan di Kantor Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Populasi penelitian ini adalah pegawai negeri sipil Biro Administrasi
Umum dan Keuangan di Kantor Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta. Sampling
yang digunakan adalah simple random sampling dengan jumlah sampel penelitian
sebanyak 47 pegawai negeri sipil. Alat
ukur yang digunakan adalah skala prokrastinasi pada pegawai negeri sipil, skala
kematangan emosi, dan skala toleransi stres. Analisis data menggunakan analisis
regresi dua prediktor.
Hasil penelitian menunjukkan, terdapat hubungan signifikan yang sangat
kuat antara kematangan emosi dan toleransi stres dengan prokrastinasi pada
pegawai negeri sipil Biro Administrasi Umum dan Keuangan di Kantor Pusat
Universitas Sebelas Maret Surakarta (F-test = 67.408, p < 0.05, R=
0.868). Hasil penelitian juga
menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kematangan emosi
dengan prokrastinasi pada pegawai negeri sipil (nilai rx1y = -0.411; p= 0.005
(p<0.05) dan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara toleransi
stres dengan prokrastinasi pada pegawai negeri sipil (nilai rx2y = -0.293; p=
0.048 (p<0.05).
Sumbangan efektif kematangan emosi terhadap prokrastinasi pada pegawai
negeri sipil sebesar 45.16% dan sumbangan efektif toleransi stres terhadap
prokrastinasi pada pegawai negeri sipil sebesar 30.23% (R2= 75.4%). Hal ini
berarti masih terdapat 24.6% variabel lain yang mempengaruhi prokrastinasi pada
pegawai negeri sipil, selain kematangan emosi dan toleransi stres.
Penulis: Titik Rahmawati,
Hardjono, Arista Adi Nugroho
Kode Jurnal: jppsikologiperkembangan150028