HUBUNGAN POLA ASUH DAN EKSPRESI EMOSI KELUARGA DENGAN KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA
Abstrak: Skizofrenia
digolongkan dalam gangguan
mental berat, sehingga
kemungkinan untuk sembuh terbilang
kecil. Berdasarkan hasil
sebuiah penelitian, sebanyak
80% pasien skizofrenia mengalami kekambuhan
berulang dan hanya
sekitar 20% pasien
dinyatakan pulih pada
tingkat premorbid (Arif, 2006). Banyak kasus kekambuhan terjadi ketika
pasien dikembalikan kepada keluarga. Beberapa
penelitian menyebutkan bahwa
faktor pola interaksi
didalam keluarga menyebabkan kekambuhan, seperti pola asuh dan
ekspresi emosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh
dan ekspresi emosi keluarga dengan
kekambuhan pasien di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Sampel adalah 65
keluarga dari pasien skizofrenia yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Menur,
diambil dengan teknik purposive sampling. Sebanyak 35 sampel merupakan keluarga
dari pasien rawat inap dan 30 sampel merupakan keluarga dari pasien rawat jalan
di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. Analisis data menggunakan uji regresi
logistik biner. Adanya hubungan antara variabel diukur dengan menggunakan nilai
signifikan p<0,05 dan Odds Ratio (OR) dengan interval kepercayaan (CI) 95%.
Hasil penelitian diperoleh nilai signifikan konstanta sebesar 0,002, nilai
signifikan pola asuh sebesar 0,001 dan nilai signifikan ekspresi emosi keluarga
sebesar 0,002. Hal tersebut berarti bahwa ada hubungan pola asuh dan ekspresi
emosi keluarga dengan
kekambuhan pasien skizofrenia.
Ekspresi emosi keluarga merupakan variabel yang paling
berperan terhadap munculnya kekambuhan karena memiliki peluang 16,9 kali lebih
besar memunculkan kekambuhan dibandingkan dengan variabel yang lain.
Penulis: Lestari Handayani dan
Desi Nurwidawati
Kode Jurnal: jppsikologiperkembangan130091