KEKERASAN PSIKO-SOSIAL DALAM PENDIDIKAN DAN KENISCAYAAN BIMBINGAN KONSELING
Abstrak: Kekerasan bentuk
apapun, dalam latar manapun, khususnya dalam dunia pendidikan, membawa dampak
merugikan bagi banyak pihak. Para pendidik perlu menyadari bahwa kekerasan
memiliki siklus historis baik pada kesatuan sosial terbesar, komunitas
terbatas, maupun individu. Atas dasar itu, tujuan kajian ini adalah: pertama,
mengenali 'akar kekerasan', sifat personal, sifat sosial, dan nilai yang
dikandungnya untuk dapat dipahami dan dikelola; kedua, mengenali
keberadaan sifat-sifat sosial
patriarki dan matriarki
dalam institusi pendidikan, serta
bagaimana keniscayaan komunikasi
konselor di bawah
sifat matriarki; ketiga, pentingnya
konselor/Guru Bimbingan Konseling
(BK) melengkapi diri
dengan komunikasi berimbang, empatik, saling berbagi, dan saling
memenuhi kebutuhan. Setelah melalui kajian konseptual, tulisan ini menyimpulkan
bahwa: pertama, 'akar kekerasan' adalah tidak melekat pada hakekat manusia,
melainkan terkandung dalam sifat sosial yang dipelajari dan diwariskan secara
sosial; kedua, keberadaan sifat sosial dan sifat matriarki (pengganti yang patriarki) adalah
niscaya adanya untuk
mencegah kekerasan; dan
ketiga, konselor perlu melengkapi diri dengan komunikasi
berimbang.
Penulis: Andi Mappiare-AT
Kode Jurnal: jppsikologiperkembangan130089