MENANAMKAN MORAL PADA ANAK MELALUI METODE BERCERITA
Abstrak: Anak-anak adalah
generasi penerus bangsa. Masa depan bangsa ini ada di tangan anak-anak,
sehingga anak-anak adalah warisan paling berharga yang harus dijaga dengan hati-hati.
Namun pada kenyataannya, ada banyak kasus kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak sendiri.
Hal ini menunjukkan
nilai-nilai moral yang
kurang dimiliki oleh seorang
anak dalam perkembangannya. Daradjat
(1977) menjelaskan bahwa kemerosotan moral
tidak hanya dialami
oleh orang dewasa
saja, tetapi juga kemerosotan moral telah terjadi pada
orang-orang muda, anak-anak dan remaja. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa
penting untuk memberikan pendidikan moral sejak dini pada
anak-anak. Namun, mengajarkan
dan menanamkan moral
pada anak bukanlah hal
yang mudah. Moral
adalah sebuah konsep
yang cenderung abstrak, mengingat moral
berbicara tentang nilai-nilai
yang konsep-konsep abstrak.
Pada dasarnya, konsep abstrak
tidak mudah dipahami
oleh anak-anak yang
memiliki kecenderungan untuk berpikir hal-hal konkrit. Oleh karena itu
dibutuhkan teknik dan metode tertentu yang dapat dilakukan untuk memperkenalkan
dan menanamkan moral pada anak-anak, salah satunya adalah bercerita. Simpulan,
untuk memperkenalkan dan menanamkan
nilai-nilai moral pada
anak dapat dilakukan
dengan menggunakan metode
bercerita dalam proses mengenalkan, sehingga anak-anak merasa lebih mudah untuk memahami
konsep-konsep moral. Upaya
yang dapat dilakukan
agar metode bercerita bisa
optimal untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai moral pada anak-anak, yaitu
dengan pengembangan metode
bercerita, mengingat karakteristik pendengar, dan melihat pesan
dalam cerita.
Penulis: Hazhira Qudsyi
Kode Jurnal: jppsikologiperkembangan130085