PENGARUH IDENTITAS KEBERAGAMAAN DAN KEJIJIKAN MORAL TERHADAP PERILAKU CYBERSEX

Abstrak: Internet  membuat  hidup  manusia  lebih  mudah.  Internet  membuat  manusia  mampu berkomunikasi  dan  berbagi  informasi  secara  virtual.  Namun,  internet  kadang disalanggunakan, salah satunya digunakan untuk aktivitas yang berhubungan dengan aktivitas  seksual  atau  biasa  disebut  dengan  Cybersex.  Pada  penelitian  ini,  peneliti menguji  pengaruh  identitas  keberagamaan  dan  kejijikan  moral  terhadap  Perilaku Cybersex. Peneliti menduga   bahwa identifikasi nilai-nilai keagamaan dan kepekaan terhadap  pelanggaran  terhadap  nilai-nilai  tersebut  dapat  menunjukkan  perilaku Cybersex. Perilaku Cybersex yang terdiri dari aspek interaktif dan non-interaktif diukur dengan  menggunakan  skala  perilaku  cybersex  (cronbach  alpha  =  .89);  Identitas keberagamaan  yang  terdiri  dari  aspek  internalisasi,  afiliasi,  dan  simbolisasi  diukur dengan  skala  Identitas  Keberagamaan  (cronbach  alpha  =  .93);  dan  kejijikan  moral diukur dengan skala kejijikan moral (cronbach alpha = .91).   Data diperoleh dari 166 mahasiswa Fakultas Psikologi Universita X. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda menunjukkan   bahwa identitas keberagamaan dan kejijikan moral, baik secara bersama-sama (R = .483) atau sendiri-sendiri (â  = -.325, t = -4.256, p 1< .001; â  = -.242, t = -3.174,  p = .002) menunjukkan pengaruh negatif terhadap perilaku 2cybersex.  Selain  itu,  identitas  keberagamaan  dan  kejijikan  moral  menunjukkan hubungan yang signifikan  (r = .440,  p < .001).  Orang yang identitas keberagamaannya kuat akan memiliki kejijikan moral yang lebih tinggi dibanding orang yang identitas keberagamaanya lemah.
Kata kunci: Perilaku Cybersex, Identitas Keberagamaan, dan Kejijikan Moral
Penulis: Agus Abdul Rahman, Rendi Permadi
Kode Jurnal: jppsikologiperkembangan130082

Artikel Terkait :