PENGARUH PELATIHAN REGULASI EMOSI UNTUK MENINGKATKAN RESILIENSI PADA REMAJA YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN

Abstrak: Penelitian  tentang  regulasi  emosi  untuk  meningkatkan  resiliensi  pada remaja remaja di panti asuhan masih belum banyak dilakukan. Jenis sempel remaja  di  panti  asuhan  memiliki  banyak  faktor  resiko  yang  riskan  terhadap berbagai  kesulitan  dan  tantangan  hidup.  Remaja  yang  mampu  meregulasi emosi  dengan  baik  akan  mampu  bertahan  dibawah  situasi  yang  menekan dan  mampu  mengendalikan  emosi.  Regulasi  emosi  mampu  menciptakan emosi  positif  yang  sangat  berguna  untuk  meningkatkan  resiliensi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh regulasi emosi untuk meningkatkan resiliensi  pada  remaja  yang  tinggal  di  panti  asuhan.  Hipotesis  dalam penelitian  ini  pelatihan  regulasi  emosi  dapat  meningkatkan  resiliensi  pada remaja  di  panti  asuhan.  Desain  penelitian  menggunakan  pretest-postest control  group  design.  Subjek  penelitian  berjumlah  10  remaja  yang  tinggal  di panti  asuhan.  Skala  yang  digunakan adalah  skala  resiliensi  yang  digunakan untuk  menyeleksi  subjek  sekaligus  sebagai  data  pre-test  dalam  kategori sangat  rendah  sampai  sedang.  Pelatihan  diberikan  selama  empat  kali pertemuan  dalam  rentang  waktu  dua  minggu.  Skala  resiliensi  diberikan sebagai  post-test  dan  follow-up  diberikan  satu  minggu  setelah  pelatihan berakhir.  Menggunakan  uji  Wilcoxon  Signed  Rank  Test  menunjukkan  tidak ada perbedaan yang signifikan pada saat pre-test ke post-test maupun pada saat post-test ke follow-up hanya pada saat pre-test menuju follow-up terjadi peningkatan skor dengan nilai Z=  -1745 dan taraf signifikansi sebesar 0,043 (p>0,05).  Hasil  uji  Mann-Whitney  menunjukan  tidak  ada  perbedaan  antara kelompok  eksperimen  dengan  kelompok  kontrol  yaitu  pada  saat  pre-test  ke pos-test  dengan  nila  Z=  -747  dan  taraf  signifikansi  sebesar  0,455  (p>0,05). Dapat  disimpulkan  bahwa  pelatihan  regulasi  emosi  tidak  berhasil  untuk meningkatkan resiliensi pada remaja yang tinggal di panti asuhan.
Kata kunci: pelatihan regulasi emosi, resiliensi, remaja panti asuhan
Penulis: Primanita Sukmatun Pahalani
Kode Jurnal: jppsikologisosialdd150017

Artikel Terkait :