Aktivitas Antibakteri Yoghurt Susu Sapi dan Yoghurt Susu Kedelai terhadap Shigella dysenteriae secara In Vitro
Abstract: Penelitian dilakukan
untuk menguji aktivitas antibakteri yoghurt susu sapi dan yoghurt susu kedelai
terhadap Shigella dysenteriae secara in vitro. Yoghurt susu sapi dan yoghurt
susu kedelai dibuat dengan menggunakan dua kultur bakteri starter yaitu
Lactobacillus bulgaricus FNCC 0041 dan Streptococcus thermophilus FNCC 0040.
Yoghurt yang dihasilkan selanjutnya disentrifugasi untuk diambil supernatannya.
Supernatan yoghurt yang diujikan yaitu supernatan asam dan supernatan netral.
Pengujian dilakukan menggunakan metode sumuran (well diffusion). Data diameter
clear zone selanjutnya diuji normalitasnya menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov.
Data dianalisis dengan menggunakan Uji Analisis Ragam (Analysis of
variance/ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa supernatan asam yoghurt susu sapi, supernatan netral yoghurt susu sapi dan
supernatan asam yoghurt susu kedelai mampu menghambat pertumbuhan S.
dysenteriae dengan terbentuknya clear zone di sekitar sumuran dengan diameter
sebesar 23,63 + 4,38 mm; 20,73 + 2,68 mm; dan
23,40 + 3,77 mm. Supernatan netral yoghurt susu kedelai tidak
menunjukkan aktivitas antibakteri. Berdasarkan uji Duncan dari ketiga
supernatan yang dapat menghambat pertumbuhan S. dysenteriae tidak menunjukkan
kemampuan penghambatan yang berbeda nyata antara perlakuan satu dengan yang
lain, namun ketiganya berbeda nyata terhadap supernatan netral yoghurt susu
kedelai, antibiotik Metronidazole 10 mg/ml dan kontrol negatif berupa
supernatan susu sapi dan supernatan susu kedelai. Kemampuan aktivitas
antibakteri yoghurt susu sapi dan yoghurt susu kedelai diduga karena senyawa-senyawa
antibakteri yang dihasilkan oleh L. bulgaricus dan S. thermophilus berupa asam
organik, bakteriosin, hidrogen peroksida, dan diasetil.
Penulis: DAHLIA FITRIANARNI,
MUSLIMIN IBRAHIM, GUNTUR TRIMULYONO
Kode Jurnal: jpbiologidd140890