ANALISIS KANDUNGAN BORAKS PADA MAKANAN: STUDI KASUS DI WILAYAH KECAMATAN PAMULANG, TANGERANG SELATAN
Abstract: Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis kandungan boraks pada makanan dan pengaruh
pengolahan makanan terhadap kandungan boraks pada makanan. Penelitian ini
dilakukan dengan metode survei. Jenis makanan yang dijadikan sampel dalam penelitian
ini adalah jenis makanan yang diperoleh dari pasar tradisional dan modern,
sekolah dasar, dan supermarket di wilayah Kecamatan Pamulang. Pengambilan
sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Setiap sampel
dianalisis kandungan boraksnya secara kualitatif menggunakan test kit boraks.
Selanjutnya, makanan yang telah terdeteksi oleh analisis kualitatif (ada empat
kategori data), diambil satu sampel per kategori untuk dianalisis secara
kuantitatif menggunakan metode HPLC di Laboratorium Balai Besar Pusat
Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Bogor. Makanan yang
terdeteksi mengandung boraks paling tinggi diperlakukan dengan cara direbus
dalam beberapa rentang waktu (5 menit, 15 menit, dan 30 menit) dan digoreng
sampai matang (tidak sampai gosong). Data yang dikumpulkan dianalisis secara
deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 54% dari sampel makanan yang
diperoleh dari Sekolah Dasar positif mengandung boraks; sebanyak 74% dari
sampel makanan yang diperoleh dari pasar tradisional positif mengandung boraks;
sementara semua sampel berasal dari supermarket tidak terdeteksi mengandung
boraks. Kandungan boraks dalam makanan yang terdeteksi dalam penelitian ini
berkisar antara 560 mg/kg sampai dengan 17.640 mg/kg. Kandungan tertinggi
ditemukan dalam mie basah kuning (17.640 mg/kg) jauh di atas kadar maksimum
yang ditentukan EFSA (2013) sebanyak 4.000 mg/kg. Proses perebusan cukup
efektif dalam menurunkan kadar boraks dalam makanan, sedangkan proses
penggorengan tidak mengurangi kadar boraks dalam makanan.
Penulis: Maman Rumanta, Krisna
Iryani, Anna Ratnaningsih
Kode Jurnal: jpbiologidd160012