KAJIAN LICHEN: MORFOLOGI, HABITAT DAN BIOINDIKATOR KUALITAS UDARA AMBIEN AKIBAT POLUSI KENDARAAN BERMOTOR
Abstrak: artikel ini akan
mengeksplorasi masalah lichen terkait dengan fungsinya sebagai bioindikator.
Beberapa kriteria dikemukakan untuk bisa mengarahkan bahwa lichen memang layak
untuk dijadikan bioindikator lingkungan khususnya mengenai kualitas udara.
Polusi udara dapat mempengaruhi kondisi tumbuhan termasuk lichen secara fi siologis. Beberapa jenis lumut kerak
dilaporkan dapat menjadi bioindikator yang peka terhadap pencemaran udara.
Tulisan ini bertujuan untuk mengulas tentang lichen dari sisi morfologi,
anatomi dan habitat serta keterkaitan lichen dengan polusi udara khususnya
polusi yang disebabkan oleh pencemaran kendaraan bermotor. Berdasarkan atas
substrat tempat tumbuhnya, lichen dibagi menjadi – Corticolous (lichen yang
tumbuh di permukaan pohon), Follicolous (lichen yang tumbuh di permukaan daun),
Saxicolous (lichen yang tumbuh di permukaan batu), Terricolous (lichen yang
tumbuh di tanah), dan Musicolous (lichen yang tumbuh dengan lumut). Beberapa
jenis lichen yang dapat dijadikan bioindikator pencemaran udara misalnya Parmelia,
Hypogymnia dan Strigula selain itu masih ada jenis – jenis lichen lainnya yang
terdeteksi sebagai indikator di daerah
yang tercemar seperti Buelia
punctata, Laurera bengaulensis, Lecanora paliida, D. picta, Trypethelium
tropicum, Graphis liberta, dan Cryptothecia sp, Verrucaria sp., Heterodermia
sp., Phaeographis sp., dan Heterodermia sp.
Penulis: Efri Roziaty
Kode Jurnal: jpbiologidd160008