KARAKTERISTIK ARUS DAN POTENSIAL KATODIK PADA PERLINDUNGAN SISTEM ARUS TERPASANG TERHADAP STAINLESS STEEL TYPE 304 DI LINGKUNGAN AIR LAUT
ABSTRAK: Untuk mengoptimalkan perlindungan
dalam sistem katodik
arus terpasang, maka
arus dan potensial proteksi harus
diketahui dan disesuaikan
dengan keadaan yang
sebenarnya sesuai dengan
yang dibutuhkan oleh sistem.
Perubahan-perubahan sifat elektro
kimia dan fisik
material harus mudah
didefinisikan seiring dengan bertambahnya waktu. Dengan menggunakan spesimen baja tahan karat
Stainless steel (SS) 304 dan air laut buatan standart ASTM D 1141, dicoba
dilihat prilaku pola potensial dan arus real yang terjadi selama perlindungan.
Pengamatan dilakukan dengan cara mencatat
perubahan potensial dan
arus selama perlindungan
berlangsung. Selanjutnya dilakukan pengamatan struktur mikro/makro
untuk mengetahui perubahan fisik permukaan selama percobaan. Dari percobaan
selama 60 jam terhadap specimen yang dilindungi secara katodik pada
perlindungan dari -730 mV sampai
-1100 mV dalam
larutan air laut
didapat bahwa ada
kecenderungan terjadinya penurunan
arus. Penurunan arus terbesar
terjadi pada potensial
-1100 mV (dari
580 mA/m2 turun
menjadi 450 mA/m2),
dan penurunan terkecil terjadi
pada potensial perlindungan
-730mV (dari 190mA/m2
turun menjadi 150mA/m2). Pengaruh potensial
juga mempengaruhi potensial
korosi bebas. Semakin
rendah potensial perlindungan,
potensial korosi bebas juga akan turun. Pada potensial perlindungan
-1100 mV, penurunan potensial korosi
bebasnya menjadi -450 mV, dan pada potensial -730 mV menjadi -225 mV. Pengamatan visual
menunjukan bahwa penurunan
arus tersebut disebabkan
oleh terbentuknya endapan garam
hasil reaksi antara
unsur kalsium yang
ada dalam air
laut akibat situasi
basa yang dihasilkan
oleh sistem katodik proteksi.
Dengan menggunakan uji
SEM dengan teknik
analisis secondary electron
micoscrope diketahui bahwa
mayoritas unsur penyusun deposit adalah
magnesium dan kalsium. Analisis lebih detail menunjukan bahwa daerah sekitar
deposit telah terjadi
pitting korosi. Kecenderungan
terjadinya korosi pitting
juga dapat dibuktikan dengan melakukan scan anodic
polarisasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan potensial korosi
pitting sebesar 200 mV.
Penulis: Yuli Panca Asmara
Kode Jurnal: jpkimiadd070123