Pemanfaatan Tepung Darah, Tepung Tulang dan Lumpur IPAL dari Industri Pengolahan Ikan untuk Pertumbuhan Tanaman Kangkung (Ipomoea reptana)
Abstract: Lumpur IPAL dari
industri pengolahan ikan kaya akan bahan organik C dan N, namun memiliki
kandungan P dan K yang sangat rendah, sehingga modifikasi unsur hara dengan
penambahan bahan dengan kandungan hara N, P dan K sangat tinggi seperti tepung
darah dan tepung tulang melalui proses pengomposan dapat memperbaiki kualitas
hara lumpur IPAL industri pengolahan ikan untuk dimanfaatkan sebagai pupuk
organik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan kadar unsur
hara yang terdapat pada pupuk kompos lumpur IPAL dengan penambahan tepung darah
dan tepung tulang serta mengetahui pengaruh penggunaan pupuk terhadap
pertumbuhan tanaman kangkung varietas Bangkok LP-1 dan mengetahui dosis yang
paling optimal terhadap pertumbuhan tanaman. Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktorial yaitu dosis kompos. Dosis
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 1,74 g; 1,30 g; 0,87 g dan 0,43 g,
serta sebagai kontrol digunakan 0,13 g urea. Parameter yang diamati yaitu
pertumbuhan tanaman yang meliputi tinggi, jumlah daun dan biomassa basah
tanaman. Data dianalisis dengan menggunakan ANAVA satu arah dan dilanjutkan
dengan menggunakan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan pupuk kompos lumpur
IPAL dengan penambahan tepung darah dan tepung tulang mengandung unsur hara
dengan kadar N 6,87%; P 0,67%; K 0,152 % dan rasio C/N sebesar 8. Pemberian
pupuk kompos lumpur IPAL dengan penambahan tepung darah dan tepung tulang
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kangkung dengan parameter tinggi,
jumlah daun dan biomassa basah tanaman. Dosis yang paling optimal untuk
pertumbuhan tanaman kangkung adalah 1,30 g dan 1,74 g.
Penulis: ISNAINI MAULIDA,
Yuliani, Evie Ratnasari
Kode Jurnal: jpbiologidd160056