Pengaruh Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus) terhadap Mortalitas Hama Wereng Coklat (Nilaparvata lugens)
Abstract: Wereng coklat
(Nilaparvata lugens) merupakan salah satu hama tanaman padi yang ada di
Indonesia. Salah satu cara yang digunakan untuk mengendalikan serangga hama
wereng coklat, yaitu dengan menggunakan pestisida nabati. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh pemberian ekstrak daun kumis kucing
terhadap mortalitas hama wereng coklat, menentukan konsentrasi pemberian
ekstrak daun kumis kucing yang paling efektif terhadap mortalitas hama wereng
coklat, dan mendeskripsikan pengaruh pemberian ekstrak daun kumis kucing
terhadap produktivitas padi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan lima perlakuan, yaitu A kontrol dengan 100 ml aquades dan ekstrak
daun kumis kucing B (10%), C (20%), D (30%), dan E (40%). Sepuluh ekor wereng
coklat diujikan tiap perlakuan. Data mortalitas hama wereng coklat dan berat
basah biji padi dianalisis secara statistik dengan ANAVA dan dilanjutkan Uji
Duncan. Konsentrasi efektif dianalisis dengan Probit Program Version 1.5 untuk
mengetahui LC50 dan LC90. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak
daun kumis kucing berpengaruh terhadap mortalitas hama wereng coklat.
Konsentrasi yang efektif memengaruhi mortalitas hama wereng coklat sebesar 50%
(LC50) yaitu 3,550% dan 90% (LC90) yaitu 41,073% pada 72 jam setelah
pengaplikasian. Selain itu, pemberian ekstrak daun kumis kucing berpengaruh terhadap
produktivitas padi.
Penulis: NUR FITRIYAH NINGSIH,
Evie Ratnasari, Ulfi Faizah
Kode Jurnal: jpbiologidd160052