Pengaruh Pemberian Hormon Giberelin Terhadap Pertumbuhan Buah Secara Partenokarpi pada Tanaman Tomat Varitas Tombatu F1
Abstract: Tomat merupakan
sayuran populer di Indonesia. Selain mempunyai rasa yang lezat, tomat juga
memiliki komposisi zat yang cukup lengkap dan baik seperti vitamin A, C dan K.
Biji tomat memiliki kandungan glikosida sianogenik yang bersifat racun. Oleh
karena itu dibutuhkan teknologi penghilangan biji buah tomat, salah satunya
yaitu dengan pemberian hormon GA3. GA3 sudah lama dikenal sebagai hormon
penghasil buah dengan ukuran biji yang kecil atau bahkan tidak ada. Penelitian
ini bertujuan untuk mengevaluasi perbedaan bobot biji dan bobot buah tomat
varitas Tombatu F1 yang terbentuk secara pertenokarpi serta konsentrasi hormon
giberelin terbaik akibat pemberian berbagai konsentrasi hormon giberelin.
Penelitian ini menggunakan (Rancangan Acak Kelompok) dengan satu faktor
perlakuan yaitu konsentrasi hormon giberelin yang diberikan (0 ppm, 60 ppm, 80
ppm, 100 ppm). Pengulangan dilakukan sebanyak 6 kali sehingga didapatkan 24
unit eksperimen. Parameter yang diamati adalah bobot biji dan bobot buah tomat
varitas Tombatu F1. Data dianalisis menggunakan ANAVA dan dilanjut dengan uji
Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
antar konsentrasi terhadap bobot buah maupun bobot biji buah tomat varitas
Tombatu F1. Konsentrasi hormon giberelin terbaik adalah 100 ppm yang
ditunjukkan dengan bobot buah sebesar 81,07 ± 1,59 gram dan bobot biji sebesar
0,05 ± 0,010 gram.
Penulis: DINDA AYU
PERMATASARI, Yuni Sri Rahayu, Evie Ratnasari
Kode Jurnal: jpbiologidd160054