POTENSI TO’TOAN (Tacca leontopetaloides (L.) O.Kuntze) SEBAGAI BAHAN PANGAN DI PULAU KANGEAN, JAWA TIMUR
ABSTRAK: Tacca
leontopetaloides (L.) O. Kuntze mempunyai potensi sebagai pangan alternatif
dari umbinya dan karena itu dipilih sebagai salah satu jenis untuk penelitian diversifikasi
bahan pangan. Penelitian ini dilakukan
di Pulau Kangean dengan menggunakan
metode wawancara secara terbuka, observasi di lapangan, purposive sampling dan
analisis kimia. Tacca leontopetaloides
masih belum banyak dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat lokal di Jawa
Timur. Tumbuhan ini memiliki nama lokal yang berbeda untuk masing-masing
daerah, seperti di Madura dikenal dengan
"lorkong" dan "oto'o", sedangkan di pulau Kangean,
dikenal dengan "to'toan". Di Pulau Kangean, masyarakat setempat
memanfaatkan umbi untuk membuat tepung menggunakan proses yang sederhana. Tepung ini digunakan sebagai pengganti tepung
terigu terutama sebagai bahan untuk bubur, kue "serpot" dan
"eped-eped (dadar)". Jenis ini
umumnya tumbuh liar di kebun jati, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai tanaman
alternatif di bawah tegakan jati. Analisis proksimat umbi Tacca
leontopetaloides juga dilakukan dan menunjukkan bahwa: kadar abu 2,67 - 2,71%;
protein 6,73 - 7,84%; lemak 0,43 - 1,90%; serat kasar 0,41 - 0,60%; karbohidrat
77,09 - 82,65% dan energi 352,36 - 365,83 Kkal / 100g berdasarkan berat kering.
Kandungan mineral juga dianalisis dan menunjukkan
nilai sebagai berikut: magnesium 173,50 - 173,67 mg / 100g; besi 4,00 - 8,69 mg
/ 100g; kalsium 69,89 - 87,72 mg / 100g; kalium 904,86 - 966,74 mg / 100g; dan
fosfor 222,59 - 270,46 mg / 100g. Dengan demikian Tacca leontopetaloides
memiliki kandungan nutrisi yang cukup baik dari karbohidrat dan mineralnya.
Penulis: Siti Susiarti
Kode Jurnal: jpbiologidd150707