PROSES DEKANTASI MINYAK ATSIRI DENGAN VARIASI PLAT INTERCEPTOR DALAM DEKANTER

ABSTRAK: Proses dekantasi  atau  pemisahan  minyak  atsiri  dan  air  yang  dilakukan  oleh  industri  kecil  masih menggunakan  teknologi  sederhana  berupa  drum  bertingkat  sehingga  kandungan  minyak  dalam  air  suling  yang terbuang  masih  cukup  besar.  Salah  satu  cara  agar  pemisahan  minyak  dan  air  berlangsung  dengan  baik  dapat menggunakan  pelat  interceptor  pada  dekanter.  Penelitian  ini  bertujuan  menguji  dekanter  yang  dirancang  khusus menggunakan  pelat  interceptor,  dan  pengamatan  difokuskan  pada  pengaruh  jarak  antar  pelat  interceptor  terhadap kandungan  minyak  dalam  air  suling  yang  dihitung  berdasarkan  berat  jenisnya.  Tiga  variabel  jarak  antar  pelat  yang diamati  yaitu  10  mm,  20  mm,  dan  30  mm.  Sedangkan  minyak  atsiri  yang  diuji  adalah  minyak  nilam  dan  minyak cengkeh  dengan  konsentrasi  masing-masing  1,96%,  3,85%  dan  5,66%,  serta  debit  aliran  kondensat  2  liter/menit. Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  pelat  interceptor  dengan  jarak  10  mm  menghasilkan  air  suling  dengan kandungan minyak  paling sedikit. Pada pengujian skala industri, dekanter dengan pelat  interceptor berjarak 10 mm dapat  mengurangi  kehilangan  minyak  nilam  sebesar  11.8%  dan  minyak  cengkeh  42,9%  dibandingkan  drum bertingkat. 
Kata kunci: pelat interceptor, dekantasi, minyak atsiri
Penulis: I M. Rajendra dan I. A. Anom Arsani
Kode Jurnal: jpkimiadd090245

Artikel Terkait :

Jp Kimia dd 2009