Uji Antagonis Cendawan Agens Hayati terhadap Cendawan Cercospora musae Penyebab Penyakit Sigatoka secara In Vitro
Abstract: Cercospora musae
merupakan cendawan penyebab penyakit sigatoka yang mengganggu produksi buah
pisang. Pengendalian hayati dapat dengan menggunakan cendawan Trichoderma
harzianum, Aspergillus niger, dan Penicillium sp.. Cendawan T. harzianum
menghasilkan enzim kitinase dan selulase, cendawan A. niger menghasilkan enzim
ekstraseluler ß-1, 3 glucanase, dan enzim hidrolitik sedangkan cendawan
Penicillium sp. mengeluarkan beberapa senyawa alkaloid untuk menghambat
pertumbuhan cendawan patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya perbedaan persentase hambatan dari penggunaan cendawan T. harzianum,
A. niger dan Penicillium sp. terhadap pertumbuhan cendawan C. musae dan untuk
mendeskripsikan cendawan antagonis apa yang mampu memberikan hambatan paling
tinggi terhadap pertumbuhan cendawan C. musae. Penelitian dilaksanakan pada bulan
September - Februari 2014 di laboratorium Agen Hayati Unit Pelaksana Teknis
Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPT-PTPH) Pagesangan, Surabaya.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor
penelitian yaitu jenis cendawan antagonis. Cendawan antagonis yang digunakan
ada tiga yaitu cendawan T. harzianum, A. niger dan Penicillium sp. dengan
pengulangan sebanyak 6 kali sehingga secara keseluruhan terdapat 18 unit
perlakuan. Parameter pengamatan dalam penelitian ini yaitu persentase hambatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa cendawan A. niger, Penicillium sp., dan T.
harzianum dapat menghambat pertumbuhan cendawan patogen C. musae dengan
persentase hambatan berurutan sebesar 95,43 ± 4,73 %, 94,99 ± 4,78 %, 94,13 ±
4,82 %.
Kata Kunci: Cendawan Cercospora musae;
Trichoderma harzianum; Aspergillus niger; Penicillium sp.; uji antagonis
Penulis: JULIKAH DEWI R.,
ISNAWATI, EVIE RATNASARI
Kode Jurnal: jpbiologidd140874