STUDI TENTANG PERSEPSI SISWA PADA LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK SE-KECAMATAN SUKOMANUNGGAL SURABAYA
Abstract: Perkembangan zaman
dapat berdampak positif maupun negatif pada siswa. Fakta yang ditemui di
lapangan, banyak siswa yang terpengaruh dampak negatif perkembangan zaman.
Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan sistem pendidikan yang bermutu, yakni
yang mengintegrasikan tiga komponen secara bersinergi, salah satunya Bimbingan
dan Konseling. Namun data yang diperoleh melalui studi pendahuluan, banyak
siswa yang kurang berminat memanfaatkan layanan Bimbingan dan Konseling yang
salah satunya dikarenakan persepsi siswa yang kurang tepat pada Bimbingan dan
Konseling. Sehingga perlu diadakan penelitian untuk mengetahui kondisi persepsi
siswa pada layanan Bimbingan dan Konseling. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui persepsi siswa pada layanan Bimbingan dan Konseling di SMK
se-Kecamatan Sukomanunggal Surabaya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan
populasi seluruh siswa di SMK se-Kecamatan Sukomanunggal. Pengambilan sampel
dilakukan dengan cara cluster random sampling yakni mengambil empat sekolah
dari empat wilayah dengan jumlah sampel 185 siswa. Instrumen dalam penelitian
ini adalah angket persepsi siswa pada layanan Bimbingan dan Konseling yang
terdiri dari 48 item. Analisis data menggunakan perhitungan mean dan SD
sehingga skor siswa dapat dikategorikan menjadi tiga yakni kategori persepsi
baik, cukup baik dan tidak baik. Hasil penelitian ini diantaranya: pada
analisis persepsi secara umum, persentase kategori baik hingga tidak baik berturut-turut
yakni 11,35%, 76,22% dan 12,43%. Sedangkan pada aspek kognitif, persentase
jumlah siswa yang memiliki kategori baik sebesar 14,59% dan persentase jumlah
siswa yang memiliki kategori tidak baik sebesar 14,05%. Pada aspek
afektif/sikap persentase kategori baik hanya 9,73% sedangkan kategori tidak
baik mencapai 12,97%. Jika digabungkan dari keempat sekolah, persentase
kategori persepsi baik sebesar 11,35%, cukup baik sebesar 76,22% dan 12,43%
siswa memiliki persepsi yang tidak baik pada layanan Bimbingan dan Konseling.
Pembentukan persepsi tersebut dipengaruhi oleh faktor eksternal yakni dari
kondisi layanan Bimbingan dan Konseling serta dari faktor internal yakni
karakter siswa.
Simpulan yang diperoleh adalah di tiap sekolah ditemukan bahwa jumlah
siswa yang memiliki persepsi cukup baik selalu menjadi suara mayoritas diantara
dua kategori lainnya sehingga sekolah perlu menindaklanjuti penemuan tersebut.
Kata Kunci: Persepsi, aspek
kognitif dan afektif/sikap, kategori, layanan Bimbingan dan Konseling, cluster
random sampling
Penulis: ANNISA RIZKA
MARDIANA, DENOK SETIAWATI
Kode Jurnal: jpbkdd130499