Aplikasi Udara Dingin Vortex Tubepada Pembubutan Baja ST 41 Menggunakan Pahat HSS
Abstract: Pahat merupakan
komponen utama dalam proses pemesinan selain mesin bubut dan benda kerja. Umur
pahat merupakan suatu data pemesinan yang sangat penting dalam perencanaan
pemesinan. Vortextube merupakan alat yang dapat memisahkan aliran udara yang
bertekanan menjadi udara panas dan dingin. Dalam penelitian ini pengaruh
kecepatan potong, gerak makan, dan kedalaman potong terhadap keausan pahat yang
digunakan akan diteliti. Metode Taguchi digunakan menganalisa faktor yang
paling berpengaruh signifikan terhadap keausan. Pada penelitian ini akan
dianalisis secara kualitatif (grafik) dan kuantitatif (statistic) dengan metode
analisa varian (ANOVA).
Dalam penelitian ini, proses pembubutan menggunakan pahat HSS dan material
benda kerja baja ST 41. Dalam proses pengujian, gerak makan (f) yang digunakan
adalah 0,09 mm/rev, 0,12 mm/rev,0,18 mm/rev, sedangkan kecepatan potong (v)
yang digunakan adalah 58,72 mm/min, 86,35 m/min, 113,25 m/min dan untuk
kedalaman potong (a) 1,0 mm, 1,5 mm, 2,0 mm. Udara dingin vortextube yang sudah ada dilakukan
pada penelitian sebelumnya yaitu suhu 15º dan tekanan udara 5 bar/psi. Dari
analisa varian yang dilakukan, kecepatan
potong memiliki pengaruh signifikan terhadap keausan pahat. Kondisi parameter
pemesinan yang optimal diperoleh pada kecepatan potong (v): 58,72, gerak makan
(f) 0,09 mm/rev dan kedalaman potong (a) : 1,0 mm dengan umur pahat mencapai
139 menit. Laju keausan tepi pahat semakin meningkat dengan bertambahnya
kecepatan potong. Dari analisa S/N
ratio diperoleh parameter pemesinan yang
memiliki pengaruh signifikan terhadap keausan pahat adalah kecepatan potong dengan nilai kontribusi = 0,024
karena tidak melebihi > 0,05.
Penulis: Henddy Purnomo, Gusri
Akhyar Ibrahim, Ahmad Yahya TP
Kode Jurnal: jptmesindd140481