Implementasi Sistem Gasifikasi untuk Pengeringan Biji Kopi
Abstract: Sebagai salah satu
daerah produksi kopi, Provinsi Lampung telah menjadi sentra pengelolaan kopi,
yang terbentang sepanjang bukit barisan.
Dua kabupaten penghasil kopi adalah Kabupaten Lampung Barat dan
Tanggamus, yang rata-rata produksinya mencapai 1,2 ton setiap 1 hektar lahan
perkebunan Proses pengolahan kopi terdiri dari pengolahan primer maupun
sekunder, yang mana pada tahap primer proses pengeringan adalah proses yang
paling penting. Oleh karena itu, untuk perbaikan proses pengolah kopi biji
menjadi biji kopi kering yang berstandar dilakukan dengan introduksi teknologi
pengering sistem gasifikasi yang dikombinasi dengan alat penukas kalor. Udara
yang masuk ke ruang pengering adalah udara segar (bersih) yang terbebas dari
efek pembakaran. Alat pengering sistem
gasifikasi ini dapat menghasilkan suhu di dalam ruangan melebihi 50°C, kondisi
ini sudah lebih baik untuk proses pengeringan jika dibandingkan dengan proses
pengeringan yang dilakukan secara hamparan di atas tanah atau semen. Suhu masih
bisa ditingkatkan dengan pengaturan kecepatan dan jumlah udara panas yang
dialirkan ke ruang pengering. Sedangkan reaktor gasifikasi mampu menghasilkan
suhu tinggi pada pipa keluar reaktor yaitu sekitar 350 °C. Penyaluran uadar
panas ke alat penukar kalor akan pemanaskan udara di dalam pipa kecil penukar
kalor. Udara panas bersih di dalam pipa
kecil yang disalurkan ke dalam ruang pengering dapat mencapai suhu 55 °C.
Penulis: Arinal Hamni
Kode Jurnal: jptmesindd140471