Pengeboran Baja ASTM A1011 Menggunakan Pahat High Speed Steel dalam Kondisi Dilumasi Cairan Minyak
Abstract: Pahat HSS yang
digunakan dalam proses pengeboran memiliki umur dan tidak dapat digunakan
secara terus menerus. Banyak faktor yang mempengaruhi umur pahat diataranya
keausan pahat. Untuk menentukan keausan pahat pahat bor biasanya operator mesin
hanya melakukan secara visual atau meraba pada bagian ujung mata pahat. Cara
ini yang sering dilakukan pada dunia industri dikarenakan keterbatasan alat dan
efisiensi waktu dalam proses produksi. Dalam penelitian ini pengaruh kecepatan
putaran (n), gerak makan (f) terhadap terbentuknya keausan tepi pahat HSS,
dianalisis dengan dua metode, yaitu metode kualitatif (grafik) dan metode
kuantitatif (statis) dengan metode analisis variasi (ANOVA). Dalam penelitian ini,
proses pengeboran menggunakan pahat HSS dan material uji baja ASTM A1011 dengan
ketebalan material 10 mm. Dalam proses pengujian, gerak makan (f) yang
digunakan adalah 0,1 mm/rev, 0,18 mm/rev,0,24 mm/rev sedangkan kecepatan
putaran (n) yang digunakan adalah 443 rpm, 635 rpm, 970 rpm. Dari hasil
pengujian secara kualitatif didapat bahwa peningkatan gerak makan (f) akan
meningkatkan keausan tepi pahat HSS. Begitu pula peningkatan nilai kecepatan
putaran (n) akan meningkatkan keauasan tepi pahat HSS. Dari metode ANOVA (
pengujian kuantitatif) dengan menggunakan program diperoleh hasil bahwa
kecepatan putaran (n), dan gerak makan (f) secara bersama-sama mempunyai
pengaruh timbulnya keausan pahat, namun secara signifikan hanya gerak makan
yang berpengaruh terhadap timbulnya keausan tepi pahat HSS. Pada penelitian ini
gerak makan (f) mempunyai pengaruh paling besar terhadap timbulnya keausan tepi
yaitu 50,01% sedangkan kecepatan putaran hanya berpengaruh sebesar 37,42%
terhadap timbulnya keausan tepi pahat HSS.
Penulis: Dodi Wibowo
Kode Jurnal: jptmesindd140490