Proses Bubut pada Berbagai Jenis Kayu untuk Furnitur
Abstract: Indonesia termasuk
negara eksportir furnitur terbesar di dunia. Namun demikian, kualitasfurnitur
Indonesia masih kalah bersaing dengan furnitur dari negara-negara seperti
Cina,Kanada, Meksiko, Italia, Vietnam, Malaysia dan Taiwan. Salah satu hal yang
menyebabkankualitas furnitur Indonesia masih rendah adalah kurangnya penguasaan
teknologimanufaktur kayu, dalam hal ini proses permesinan, terutama proses
bubut, karenamerupakan proses yang paling banyak dipakai. Kualitas permukaan
dari produk yangterbuat dari kayu adalah satu hal yang sangat penting dalam
industri furnitur karenadisamping berkaitan dengan masalah estetika juga
berpengaruh pada proses manufakturselanjutnya seperti proses finishing dan
kekuatan sambungan adhesifnya. Pada penelitianini kayu yang digunakan adalah
jenis-jenis kayu yang banyak digunakan sebagai bahanbaku produk furnitur di
Indonesia, terutama di pulau Jawa, seperti kayu jati, nangka, mahoni,dan
mangga. Spesimen benda kerja diambil dari balok kayu pada arah radial
danlongitudinal, dan dibuat berbentuk silinder dengan diameter 30 mm dan
panjang 80 mm.Parameter proses bubut yang divariasikan adalah feed rate, karena
secara teoritis dan darihasil kajian sebelumnya parameter inilah yang paling
berpengaruh terhadap kekasaranpermukaan benda kerja, sementara parameter
lainnya seperti cutting speed dan kedalamanpotong dibuat konstan. Dari hasil
diperoleh bahwa spesimen yang diambil dari arah radialmemiliki kekasaran
permukaan yang lebih besar bila dibanding dengan arahlongitudinal.Dari hasil
juga terlihat bahwa semakin besar feed rate yang diterapkan padaproses bubut
kayu, semakin besar pula nilai kekasaran permukaannya.Dari penelitian inijuga
didapat bahwa kayu nangka memiliki kualitas permukaan yang paling baik
biladibandingkan dengan kayu jati, mahoni dan mangga.
Penulis: Rusnaldy, Achmad
Widodo, Norman Iskandar, Berkah Fajar T.K
Kode Jurnal: jptmesindd140545