ANALISA MANFAAT DAN PENERIMAAN TERHADAP IMPLEMENTASI BAHASA ISYARAT INDONESIA PADA LATAR BELAKANG KOMPLEK MENGGUNAKAN KINECT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN (STUDI KASUS SLB KARYA MULIA 1)
ABSTRACT: Manusia berinteraksi
satu sama lain melalui komunikasi dalam bentuk bahasa. Komunikasi dapat terjadi
baik secara verbal maupun non verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang
menggunakan suara, sedangkan komunikasi non verbal adalah komunikasi yang
menggunakan simbol-simbol. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia berkomunikasi
secara verbal tetapi tidak semua manusia dapat berkomunikasi secara verbal.
Para penderita tuna rungu dan tuna wicara menggunakan bahasa isyarat dalam
berkomunikasi.
Para penderita tuna rungu dan tuna wicara mengalami kesulitan dalam
berkomunikasi dengan orang normal karena perbedaan metode komunikasi. Bagi para
tuna rungu dan tuna wicara, bahasa isyarat tersebut adalah umum bagi mereka
tetapi asing bagi orang normal. Hal ini dapat mengganggu keharmonisan sosial
antara penderita tuna rungu dan tuna wicara dengan orang normal. Untuk itu
dibutuhkan perantara alternatif yang dapat menjadi penerjemah antara para
penderita tuna rungu dan tuna wicara dengan orang normal.
Dilatarbelakangi oleh permasalahan di atas, maka dilakukan penelitian
untuk mengembangkan sebuah aplikasi yang dapat mengenali bahasa isyarat pada
latar belakang komplek menggunakan kinect dan jaringan syaraf tiruan serta
analisa manfaat dan penerimaan terhadap implementasi di SLB Karya Mulia 1.
Proses pengenalan bahasa isyarat ini terdiri dari tiga tahap yaitu tahap
masukan, tahap proses dan tahap keluaran. Tahap masukan adalah tahap
pengambilan bahasa isyarat yang disajikan oleh pemberi bahasa isyarat
menggunakan Kinect Sensor untuk mendapatkan kumpulan depth image dan kumpulan
skeleton image. Tahap proses adalah tahap inti dari sistem pengenalan bahasa
isyarat. Pada tahap ini, dilakukan pengolahan citra digital untuk mendapatkan
fitur-fitur yang akan digunakan sebagai data masukan pada proses klasifikasi
(classification) untuk mengenali bahasa isyarat tersebut. Tahap keluaran adalah
tahap dimana sistem memberikan hasil bahasa isyarat yang dikenali pada tahap sebelumnya
dan menampilkannya dalam bentuk tulisan, gambar atau suara. Pengembangan aplikasi
ini menggunakan bahasa C# dan EmguCV untuk pemrosesan citra digital.
Berdasarkan hasil uji coba, jaringan syaraf tiruan tersebut dapat
mengenali bahasa isyarat dengan tingkat akurasi sebesar 85%. Sebagian besar
bahasa isyarat dapat dikenali dengan baik tetapi ada beberapa bahasa isyarat
yang belum dapat dikenali dengan maksimal dikarenakan kemiripan bentuk tangan
pada bahasa isyarat tersebut. Berdasarkan hasil implementasi pada SLB Karya
Mulia 1, aplikasi ini memiliki potensi manfaat yang dapat membantu siswa, orang
tua dan guru dalam proses belajar mengajar namun perlu digabungkan dengan modul
pembelajaran serta mempertimbangkan penggunaan sensor selain Kinect dikarenakan
tingkat kompleksitas untuk installasi perangkat keras dan mobilitas perangkat.
Penulis: Nehemia Sugianto,
Febriliyan Samopa
Kode Jurnal: jptinformatikadd150520