Penerapan Inverse Manufacturing dalam Penanganan Produk Lampu Hemat Energi

Abstract: Sumber penerangan merupakan salah satu dari banyak kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia. Jenis lampu yang sering digunakan sebagai sumber penerangan adalah lampu hemat energi. Komponen di dalam lampu hemat energi ternyata memiliki potensi untuk merusak lingkugan, karena kandungan merkuri yang ada dalam lampu tergolong logam berat dan beracun. Saat ini, pola penanganan masyarakat untuk lampu hemat energi pasca pakai belum tepat, yaitu langsung membuang ke tempat sampah.
Konsep Inverse Manufacturing merupakan perancangan siklus hidup suatu produk yang bertujuan untuk memperbaiki dan memanfaatkan kembali komponen produk pasca pakai agar efek negatif yang ditimbulkan terhadap lingkungan berkurang. Pada penelitian ini, konsep Inverse Manufacturing diterapkan dalam penanganan produk lampu hemat energi pasca pakai untuk wilayah Bandung, Jawa Barat. Penelitian ini dimulai dengan merancang model konsep Inverse Manufacturing yang meliputi tahap pengumpulan kembali (dua skenario), pemilahan, perbaikan, remanufaktur, dan daur ulang. Persentase hasil perhitungan tingkat daur ulang lampu hemat energi 15 Watt (234 gram) mulai dari nilai terendah dan maksimum berturut turut sebesar 27,51 % (64,366 gram) dan 27,61 % (64,609 gram). Dengan penerapan konsep Inverse Manufacturing ini akan menghasilkan pengurangan jumlah sampah lampu yang dibuang ke lingkungan dan da-pat tercapainya konservasi sumber daya alam melalui pemanfaatan kembali komponen pasca pakai.
Kata Kunci: Inverse Manufacturing, Lampu Hemat Energi, Merkuri, Siklus Hidup, Tingkat Daur Ulang
Penulis: Romy Loice, Bagus Made Arthaya, Harry Prasetyo
Kode Jurnal: jptindustridd160025

Artikel Terkait :