PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA MESIN ELECTRIC RESISTANCE WELDING MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS
ABSTRACT: PT. X merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan dan pelapisan (coating)
pipa baja,. Pada tahun 2012, target produksi yang telah ditetapkan perusahaan
sebesar 2000 ton/bulan. Target produksi tersebut mampu dicapai pada tiap
bulannya Namun, pada bulan Maret, April, Mei, dan Agustus, perusahaan tidak
mampu memenuhi target. Tidak tercapainya target produksi ini diindikasikan
karena terjadinya kerusakan mesin/peralatan produksi akibat manajemen sistem
perawatan dan pemeliharaan mesin/peralatan yang belum efektif. Untuk itu perlu
adanya perhitungan efektifitas mesin/peralatan dengan metode Overall Equipment
Effectiveness (OEE), kemudian menghitung OEE six big losses untuk menghitung
besarnya masing-masing faktor yang menyebabkan kerugian pada proses produksi,
selanjutnya melakukan identifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya kerusakan mesin
dengan metode fishbone, dan melakukan upaya perbaikan dengan metode Total
Productive Maintenance (TPM) untuk menurunkan resiko kerusakan mesin sehingga
target produksi dapat terpenuhi. Hasil dari penelitian ini adalah mendapatkan
nilai rata-rata availability sebesar 69%, performance efficiency sebesar 47%,
rate of quality product sebesar 95% dan nilai OEE sebesar 29,50%. Dari enam
faktor six big losees tersebut, didapatkan 2 faktor yang memiliki nilai total
time losses terbesar yang akan menjadi prioritas dilakukan perbaikan dengan
diagram sebab akibat. Kedua faktor tersebut yaitu faktor idling and minor
stoppages yang memiliki nilai total time losses sebesar 2024,1 jam dan faktor
setup and adjusment losses yang memiliki nilai total time losses sebesar 869
jam. Faktor idling and minor stoppages memiliki nilai total time losses
tertinggi pertama. Hal ini disebabkan karena bagian-bagian mesin sering
mengalami gangguan berulang-ulang dan mesin beroperasi tanpa menghasilkan
produk sehingga menghambat kelancaran proses produksi. Faktor setup and
adjusment losses memiliki nilai total time losses tertinggi kedua. Hal ini
disebabkan karena proses penyesuaian (setup) yang dilakukan operator saat
mengoperasikan mesin sehingga dapat menggangu proses produksi.
Penulis: Friendy Negarawan,
Ja’far Salim, Wahyu Susihono
Kode Jurnal: jptindustridd140500