FERMENTASI AMPAS TEBU (Bagasse) MENGGUNAKAN Phanerochaete chrysosporium SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KECERNAAN BAHAN KERING DAN KECERNAAN BAHAN ORGANIK SECARA in vitro
Abstract: Penelitian bertujuan
untuk mengkaji pengaruh taraf Phanerochaete chrysosporium pada fermentasi ampas
tebu (Bagasse) terhadap tingkat kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan
organik pakan. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah pakan yang terdiri
dari ampas tebu dan konsentrat dengan imbangan 40:60, cairan rumen sapi dari
sapi yang dipotong. Konsentrat tersusun dari 28% bungkil kelapa, 30% dedak
halus, 1% garam dan 1% kapur (CaCO3). Penelitian disusun menggunakan 4
perlakuan dan 5 kali ulangan, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pakan
perlakuan adalah P0 : Pakan yang mengandung ampas tebu tanpa fermentasi
(Phanerochaete chrysosporium 0 gram). P1, P2, P3 : pakan yang mengandung ampas
tebu (bagasse) 5 g, 10 g, dan 15 g/kg BK ampas tebu. Parameter yang ukur dalam penelitian
ini meliputi kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa fermentasi menggunakan Phanerochaete chrysosporium
memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap kecernaan bahan kering secara
linier dengan persamaan Y = 0,6792X +
35.418, (r2= 0,96). Demikian pula terhadap kecernaan bahan organik juga
berpengaruh secara linier dengan persamaan Y
= 0,746X + 24.422, (r2= 0,94). Kesimpulan dari penelitian yaitu sampai
taraf 15% (15 g/kg BK) fermentasi ampas
tebu (bagasse) menggunakan Phanerochaete chrysosporium menunjukkan kecernaan
bahan kering dan bahan organik pakan
masih meningkat.
Kata kunci: Ampas tebu,
fermentasi, Phanerochaete chrysosporium, kecernaan bahan kering (KBK) dan
kecernaan bahan organik (KBO)
Penulis: Muhammad Rayhan,
Wardhana Suryapratama, Tri Rahardjo Sutardi
Kode Jurnal: jppeternakandd130294