HUBUNGAN ANTARA BOBOT LAHIR DAN BODY CONDITION SCORE (BCS) PERIODE KERING DENGAN PRODUKSI SUSU DI BBPTU SAPI PERAH BATURRADEN
ABSTRAK: Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara bobot lahir dan BCS periode kering
dengan produksi susu. Penelitian dilakukan pada tanggal 18 Juni - 30 September
2012 di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul Sapi Perah Baturraden. Materi
penelitian yang digunakan adalah 93 ekor sapi perah betina di BBPTU Sapi Perah
Baturraden yang diambil secara purposive sample. Variabel yang diamati adalah
Bobot Lahir (X1) satuan yang digunakan kilogram, BCS (Body Condition Score)
(X2) dengan menggunakan skala 1-5 saat periode kering (2 bulan prepartum), dan
Produksi Susu (Y) diukur dengan nilai rata-rata produksi susu harian selama
periode laktasi kedua, satuan yang digunakan liter. Metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis regresi.
Analisis deskriptif digunakan untuk memperoleh statistik deskriptif (nilai
maksimal, nilai minimal, nilai rataan, dan simpang baku) dari seluruh variabel
yang diamati yaitu (1) Bobot lahir dari
calon induk; (2) Body Condition Score
(BCS) dan (3) Produksi Susu. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui
hubungan bobot lahir dan Body Condition Score (BCS) periode kering dengan
produksi susu. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis regresi
dengan model matematik Y=a + b1X1 + b2X2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
hubungan antara bobot lahir dan BCS (Body Condition Score) periode kering
dengan produksi susu dinyatakan dalam persamaan Y= 2,44 + 0,298 BL – 0,035 BCS
dengan nilai koefisien korelasi r = 0,452 dan koefisien determinasi sebesar
20,47 %. Nilai koefisien determinasi tersebut menunjukkan BCS periode kering
dan bobot lahir bersama-sama memberikan sumbangan sebesar 20,47 % terhadap
variasi produksi susu. Dari hasil analisis terhadap bobot lahir diperoleh bahwa
bobot lahir memiliki hubungan dan menentukan produksi susu (P<0,01)
koefisien korelasi sebesar r = 0,452 serta koefisien determinasi sebesar r2 =
20,47 % sedangkan analisis terhadap BCS (Body Condition Score) periode kering
diperoleh bahwa BCS periode kering tidak memiliki hubungan dan tidak menentukan
produksi susu (P>0,05) koefisien korelasi sebesar r = 0,115 dan koefisien
determinasi sebesar r2 = 1,33 %.
Penulis: Heru Purwanto, A.T
Ari Sudewo, Sri Utami
Kode Jurnal: jppeternakandd130256