PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN WARU (Hibiscus tiliaceus) SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN DALAM RANSUM SAPI POTONG LOKAL TERHADAP POPULASI PROTOZOA DAN KECERNAAN BAHAN KERING SECARA IN VITRO
ABSTRAK: Penelitian bertujuan
mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun waru terhadap populasi protozoa dan
kecernaan bahan kering secara in vitro. Penelitian menggunakan metode
eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas lima
blok. Sebagai blok adalah periode pengambilan cairan rumen dari tiga ekor sapi
potong yang diambil dari Rumah Potong Hewan (RPH) Mersi, Purwokerto. Perlakuan
yang diuji adalah level ekstrak daun waru (Hibiscus tiliaceus) dalam konsentrat
(mg/kg BK); 0 ppm, 50 ppm, 100 ppm, dan 150 ppm berturut-turut untuk R₁, R₂,
R₃, dan R₄. Imbangan bahan kering pakan komplit yang digunakan terdiri atas 45%
jerami padi amoniasi dan 55% konsentrat. Peubah yang diukur adalah populasi
protozoa dan kecernaan bahan kering (KBK). Analisis variansi menunjukkan bahwa
pemberian ekstrak daun waru berpengaruh nyata (P < 0,05) terhadap populasi
protozoa namun tidak berpengaruh (P > 0,05) terhadap KBK. Peningkatan
konsentrasi daun waru (ppm) menurunkan populasi protozoa secara kuadrater (P
< 0,05) dengan populasi terendah dicapai pada level 104,6 ppm. Rataan
populasi protozoa yaitu 819200±123179.5 ; 678000±208734.3 ; 580000±198494.3 ;
648000±240977.2 (per ml cairan rumen) dan KBK yaitu 37.78±2.32 ; 36.49±2.40 ;
36.33±2.39 ; 45.68±19.07 (%) untuk berturut-turut R₁, R₂, R₃, dan R₄.
Penelitian ini menunjukan bahwa suplementasi ekstrak daun waru hingga level 100
ppm dapat menurunkan populasi protozoa secara kuadrater dan tidak berpengaruh
terhadap peningkatan KBK secara in vitro.
Penulis: Riris Restiti, Budi
Rustomo, Muhamad Bata
Kode Jurnal: jppeternakandd130275