PENGARUH PERSENTASE PENAMBAHAN MADU DENGAN LAMA PENYIMPANAN YANG BERBEDA TERHADAP pH DAN UJI ALKOHOL SUSU KAMBING
Abstract: Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan madu dan lama penyimpanan pada
suhu ruang terhadap pH dan kerusakan susu melalui uji alkohol susu kambing
segar. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 5 Agustus 2012 - 4 Oktober
2012 di Laboratorium Produksi Ternak Perah dan Laboratorium Teknologi Hasil
Ternak Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman. Sampel susu yang
digunakan diambil dari Peternakan Kambing Perah “Puspa Tiara”, Baturraden,
Kabupaten Banyumas dan madu murni diperoleh dari “Istana Lebah Madu”, Kecamatan
Gringsing, Kabupaten Batang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental
dengan menggunakan Rancangan Pola Tersarang yang terdiri atas grup dan sub
grup. Sebagai grup yaitu R0: susu segar tanpa penambahan madu, R1: susu segar
dengan penambahan madu 5%, dan R2: susu segar dengan penambahan madu 10%, dan
sub grup yaitu lama penyimpanan susu awal (0), 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, dan 16
jam diulang sebanyak tiga kali. Peubah yang dikur adalah pH dan uji alkohol. Data
yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis variansi dan dilanjutkan dengan
uji jarak ganda Duncant. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan pH dengan
tanpa penambahan madu, penambahan madu 5%, dan 10% dari lama penyimpanan awal
hingga 16 jam adalah 6,922 ± 0,169; 6,832 ± 0,264; dan 6,801 ± 0,221. Analisis
variansi menunjukkan, penambahan madu pada susu kambing segar berpengaruh nyata
(P<0,05) terhadap pH, tetapi lama penyimpanan tidak berpengaruh nyata
(P>0,05). Sedangkan analisa uji alkohol dengan uji square menunjukkan bahwa
tidak berpengaruh nyata (P>0,05) antara penambahan madu dengan lama
penyimpanan terhadap tingkat kerusakan susu. Dapat disimpulkan bahwa pemberian
madu kurang efektif untuk pengawetan susu ditinjau dari pH dan uji alkohol.
Penulis: Viky Isniawan, Yusuf
Subagyo, Sri Utami
Kode Jurnal: jppeternakandd130250