FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SELF DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA, KEDUA DAN KETIGA DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN DALAM PBL
ABSTRAK: Penelitian yang
mengeksplorasi mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesiapan
belajar mandiri (self directed learning readiness) dalam konteks PBL masih
jarang dijumpai, padahal Kenyataannya ketidaksiapan mahasiswa khususnya dalam
inisiatif dan keinginan untuk belajar mandiri, kurangnya pemahaman mahasiswa
tentang pembelajaran mandiri serta interpretasi yang keliru mengenai belajar
mandiri (self directed learning) masih sering dijumpai. Penelitian ini
bertujuan untuk mengukur sekaligus mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi SDLR pada mahasiswa tahun pertama, kedua dan ketiga di Fakultas
Kedokteran Unhas.
Metode: melalui dua tahapan (sequencing), yang mengkombinasikan dua
pendekatan penelitian, yaitu kualitatif sebagai pendekatan utama (dominan) dan
pendekatan kuantitatif sebagai fasilitator (less dominant). pengumpulan data
dengan kuesioner dan FGD. Jumlah subjek kuantitatif 399 orang (143 orang dari
tahun I, 152 orang tahun II dan 104 orang dari tahun III), sedangkan untuk FGD
sebanyak 18 orang yang ditetapkan dengan purposive sampling. Penyebaran
kuesioner dilakukan terlebih dahulu untuk mendapatkan kategori SDLR tinggi,
sedang dan rendah, dilanjutkan dengan FGD tiap angkatan berdasarkan kategori
SDLRnya. Analisis dimulai dengan proses transkripsi kemudian proses koding.
Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa Rata-rata skor SDLR paling rendah
dimiliki oleh mahasiswa tahun Pertama FK Unhas sedangkan SDLR paling tinggi
dimiliki oleh mahasiswa tahun Kedua. Tidak ditemukan kategori SDLR rendah
karena mahasiswa telah punya banyak pengalaman belajar aktif dan mandiri yang berkembang
terus. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi konstruk SDLR yaitu keinginan
untuk belajar, kontrol diri dan manajemen diri.
Kesimpulan: Faktor-faktor yang mempengaruhi SDLR pada mahasiswa tahun
pertama, kedua dan ketiga di FK Unhas dibagi menjadi dua yaitu: (1) faktor
internal yang terdiri dari kesehatan fisik, ketersediaan waktu luang, hobi atau
kegemaran, kematangan diri, dan kecerdasan; (2) faktor eksternal yang terdiri
dari dukungan keluarga dan teman, fasilitas fakultas, masalah yang dihadapi,
hubungan antar teman sebaya, dan pengaruh orang tua serta teman
Penulis: Hasan Nyambe, Harsono,
Gandes Retno Rahayu
Kode Jurnal: jpkedokterandd160002