HUBUNGAN STATUS GIZI, UMUR, dan JENIS KELAMIN dengan DERAJAT INFEKSI DENGUE pada ANAK
Abstract: Infeksi virus dengue
bermanifestasi klinis dari yang paling ringan (mild undifferential febrile
illness), demam dengue (DD), demam berdarah dengue (DBD) sampai demam berdarah
dengue disertai syok (sindroma syok dengue = SSD). Infeksi virus dengue tidak
selalu berkembang menjadi DBD. Faktor yang mempengaruhi salah satunya adalah
sistem imun yang dipengaruhi juga oleh status gizi dan umur. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan status gizi, umur, dan jenis kelamin dengan derajat infeksi
dengue pada anak.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik korelatif dengan
desain cross sectional. Pengambilan sampel dengan metode simple random sampling
dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis dengan menggunakan
uji chi square
kemudian uji regresi
logistik untuk mencari
variabel yang paling berpengaruh.
Hasil: Sampel penelitian ini adalah 77 orang. Analisis bivariat menunjukkan
ada hubungan yang signifikan antara status gizi (p=0,013) dan jenis kelamin
(p=0,026) dengan derajat infeksi dengue. Pada analisis multivariat didapatkan
OR = 9,474 (95% CI : 1,177-76,227) yang menunjukkan responden dengan status
gizi buruk/kurang memiliki peluang 9,474 kali lebih besar menderita DBD.
Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara status gizi dan jenis
kelamin dengan derajat infeksi dengue. Status gizi merupakan faktor yang paling
berpengaruh terhadap derajat infeksi dengue.
Penulis: Devi Yanuar
Permatasari, Galuh Ramaningrum, Andra Novitasari
Kode Jurnal: jpkedokterandd150439