JUVENILE DERMATOMIYOSITIS: PENEGAKAN DIAGNOSIS
Abstract: Juvenile
dermatomiyositis (JDM) merupakan suatu penyakit autoimun infl amatif yang
jarang dijumpai dan secara khas ditandai oleh adanya lesi-lesi kulit tipikal
serta kelemahan otot proksimal yang simetris. Etiologi penyakit tersebut belum
diketahui dengan pasti, namun demikian patogenesisnya diketahui bersifat
multifaktorial meliputi faktor genetik, paparan sinar ultra violet (UV) serta
infeksi oleh berbagai mikroba seperti virus Coxsackie atau Borrelia
burgdorferi. Penegakan diagnosis JDM adalah berdasarkan kriteria Bohan-Peter
meliputi: 1) kelemahan otot proksimal simetris, 2) peningkatan enzim otot, 3) infl
amasi miopati pada hasil biopsi otot 4) gambaran miyopati pada hasil
pemeriksaan EMG, dan 5) lesi kulit tipikal. Ditemukannya papul-papul Gottron
dan heliotrope rash di kulit, serta adanya kelemahan otot proksimal yang
simetris, merupakan manifestasi klinis yang khas untuk JDM. Terapi lini pertama
penatalaksanaan JDM adalah kortikosteroid sistemik. Dilaporkan satu kasus JDM
pada seorang anak perempuan berusia 6 tahun. Diagnosis ditegakkan berdasarkan
adanya lesi kulit tipikal, kelemahan otot proksimal simetris dan peningkatan
kadar enzim penanda infl amasi jaringan muskuloskeletal. Pasien berespon baik
terhadap pemberian kortikosteroid adekuat serta tabir surya.
Penulis: Flora Ramona Sigit
Prakoeswa, Suswardana, Retno Danarti
Kode Jurnal: jpkedokterandd140569