Kinerja Penyuluhan Keluarga Berencana di Indonesia: Pedoman Pengujian Efektivitas Kinerja pada Era Desentralisasi
Abstract: Keberhasilan program
KB mengendalikan tingkat kelahiran di Indonesia selama lebih dari tiga dekade
tidak terlepas dari peran petugas Penyuluh Keluarga Berencana (PKB). Di Rwanda,
keaktifan penyuluhan oleh PKB dapat meningkatkan prevalensi kesertaan akseptor
hingga 29%. Sejak tahun 2004, pascakebijakan desentralisasi di Indonesia,
jumlah PKB menurun drastis hingga menyisakan dua pertiga dari jumlah awal
sekitar 3.500 petugas. Dampak perubahan tersebut tercermin pada angka
fertilitas total (TFR) Indonesia berdasarkan data SDKI 2007 yang bertahan sama
dengan data SDKI 2002-2003 (2,6 anak per wanita). Hal tersebut dikhawatirkan
dapat semakin meningkat apabila kinerja program KB termasuk kinerja petugas PKB
tidak mendapat perhatian. Peningkatan TFR mengancam ledakan penduduk yang dapat
menghabiskan sumber daya alam yang terbatas dengan segala konsekuensi negatif.
Hal tersebut juga dapat memperberat sasaran BKKBN mencapai pertumbuhan penduduk
yang seimbang pada tahun 2015. Direkomendasikan untuk menciptakan iklim kerja
yang kondusif dalam lingkungan strategis yang terus berubah sejak kebijakan
desentralisasi program KB, antara lain melalui sistem reward dan model
pelaporan berbasis teknologi informasi.
Penulis: Ukik Kusuma
Kurniawan, Hadi Pratomo, Adang Bachtiar
Kode Jurnal: jpkesmasdd100162

Artikel Terkait :
Jp Kesmas dd 2010
- Identifikasi Penyebab Diare di Kabupaten Karangasem, Bali
- Faktor - faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Petugas terhadap SOP Imunisasi pada Penanganan Vaksin Campak
- Pengetahuan dan Praktek Keluarga Sadar Gizi Ibu Balita
- Faktor Dominan yang Mempengaruhi Kejadian Malaria di Perdesaan
- Langkah Kedepan Mempercepat Penurunan Kematian Ibu di Indonesia
- District Health Information System on Maternal, Newborn and Child Health How Good Is It? A Case of Deli Serdang and Sumedang Districts
- Determinan Abortus di Indonesia
- Keracunan Pestisida dan Hipotiroidisme pada Wanita Usia Subur di Daerah Pertanian
- Perbandingan Dua Metode Estimasi Pajanan Pestisida di Tempat Kerja
- Kesehatan Jiwa di Indonesia dari Deinstitusionalisasi sampai Desentralisasi
- Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga di Kelurahan Tanah 600, Medan
- Kebijakan Pengelolaan Kualitas Udara Terkait Transportasi di Provinsi DKI Jakarta
- Persepsi Risiko Berkendara dan Perilaku Penggunaan Sabuk Keselamatan di Kampus Universitas Indonesia, Depok
- Dukungan Suami dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Air Tawar Kota Padang, Sumatera Barat
- Media Visual Poster dan Leaflet Makanan Sehat serta Perilaku Konsumsi Makanan Jajanan Siswa Sekolah Lanjutan Atas, di Kabupaten Mandailing Natal
- Efektivitas Program Fortifikasi Minyak Goreng dengan Vitamin A terhadap Status Gizi Anak Sekolah di Kota Makasar
- Konsumsi Makanan dan Kejadian Anemia pada Siswi Salah Satu SMP di Kota Makassar
- Mengenal Rancang Bangun Program Keluarga Harapan Kesehatan
- Sekolah Dasar Pintu Masuk Perbaikan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Gizi Seimbang Masyarakat
- Pengetahuan Gizi dan Kadar Hemoglobin Anak Sekolah Dasar Penderita Anemia setelah Mendapatkan Suplementasi Besi dan Pendidikan Gizi
- Faktor Risiko Obesitas pada Orang Dewasa Urban dan Rural
- KIE untuk Peningkatan Pengetahuan, Sikap, dan Praktik Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Flu Burung di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan
- Kampanye dan Penggunaan Garam Beryodium di Desa Leuwiliang, Jawa Barat
- Pelayanan Rumah Sakit bagi Masyarakat Miskin (Studi Kasus di Enam Wilayah Indonesia)