UJI EFEKTIVITAS BEBERAPA MINYAK ATSIRI TERHADAP PERTUMBUHAN MICROSPORUM CANIS SECARA IN VITRO
Abstrak: Dermatofitosis
merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di daerah tropis. Minyak
atsiri merupakan salah satu potensi alam Indonesia yang diketahui memiliki daya
antifungi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas beberapa minyak
atsiri (serai wangi, kayu manis dan cengkeh) sebagai antijamur dalam
mengendalikan pertumbuhan Microsporum canis penyebab dermatofitosis secara in
vitro. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fitopatologi KP Balittro Laing
Solok dari Februari sampai April 2014.
Studi eksperimental ini dilakukan dengan metode pengenceran disusun dalam Desain Rancang Acak Lengkap dalam
Faktorial. Faktor pertama adalah jenis minyak atsiri (daun serai wangi, daun
kayu manis, daun cengkeh). Faktor kedua adalah tingkat konsentrasi minyak
atsiri (100 ppm, 250 ppm, 500 ppm, 1000 ppm dan 2000 ppm). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa minyak atsiri daun serai wangi, daun kayu manis dan daun
sarasah cengkeh efektif dalam menekan pertumbuhan M. canis secara in vitro.
Ketiga minyak atsiri pada konsentrasi 500 ppm telah mampu menghambat
pertumbuhan M. canis hingga 100%. Minyak atsiri daun sarasah cengkeh memiliki
efek antifungi paling tinggi (89,17%), diikuti minyak atsiri daun serai wangi
(80,98%) dan kayu manis (77,07%).
Penulis: Bunga Saridewi
Nurmansyah, Aziz Djamal Djamal, Asterina
Kode Jurnal: jpkedokterandd160019