UJIAN PRAKTIKUM HISTOLOGI DENGAN TAYANGAN FOTO MENGHASILKAN SKOR YANG LEBIH TINGGI
ABSTRAK: Sejak tahun 2003
metode penyelenggaraan praktikum dan ujian praktikum Histologi di Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) mengalami beberapa perubahan seperti
metode ujian dengan menggunakan tayangan foto dan penggunaan skor praktikum
dalam penghitungan skor akhir blok. Skor ujian praktikum digunakan sebagai
penanda pemahaman mahasiswa terhadap materi yang dipelajari. Laporan ini
membandingkan skor ujian praktikum antar program 2003-2006; 2007-2010, dan
2011-2012, untuk melihat metode mana yang menghasilkan skor ujian praktikum
yang paling baik.
Metode: Skor ujian praktikum tiga kelompok yaitu mahasiswa S1 pendidikan
dokter Fakultas Kedokteran UGM reguler angkatan 2003-2006, 2007-2010 dan
2011-2012 didapatkan dari arsip. Skor dikelompokkan menjadi kelompok < 60
dan ≥60. Rerata skor dan distribusi frekuensi skor <60 dan ≥60 per kelompok
dilaporkan dan dianalisis secara statistik menggunakan uji t dan chi-square.
Hasil: Skor praktikum dari 2213 mahasiswa, terdiri dari 735 orang
angkatan 2003-2006 (ujian dengan mikroskop, skor menjadi komponen skor blok),
920 orang angkatan 2007-2010 (ujian dengan mikroskop, skor tidak menjadi
komponen skor blok), dan 558 orang angkatan 2011-2012 (ujian dengan tayangan
foto, skor menjadi komponen skor blok) berhasil dianalisis. Rerata skor setiap
kelompok berturut-turut adalah 76,83±7,40; 74,54±14,40; dan 83,47±9,02.
Persentase jumlah mahasiswa dengan skor ujian praktikum ≥60 adalah 96,73%;
83,59%, dan 97,49%. Perbedaan antara ketiga kelompok tersebut bermakna secara
statistik (P<0.0001).
Kesimpulan: Rerata skor ujian praktikum Histologi lebih tinggi pada
mahasiswa yang diuji dengan tayangan foto. Penggunaan skor praktikum sebagai
komponen skor akhir blok menghasilkan jumlah mahasiswa dengan skor praktikum
Histologi ≥60 yang lebih banyak.
Penulis: Rina Susilowat, Jajah
Fachiroh, Yustna Andwi Ari Sumiwi
Kode Jurnal: jpkedokterandd160008