EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH DI SALAH SATU RUMAH SAKIT KOTA BANDUNG
ABSTRAK: Salah satu faktor
yang dapat menurunkan angka infeksi pada pembedahan yaitu dengan pemberian antibiotikprofilaksis.
Antibiotik profilaksis yang digunakan harus aman, bersifat bakterisid dan
efektif melawan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan
penggunaan antibiotik untuk profil aksis bedah yang meliputi ketepatan
diagnosa, ketepatan dosis, ketepatan cara pemberian dan ketepatan waktu
pemberian antibiotik. Metode penelitian ini menggunakan data retrospektif
meliputi penetapan kriteria obat, penetapan criteria pasien dan penetapan
standar penggunaan obat. Data yang di dapat dari rekam medis di evaluasi ketepatannya
sesuai dengan kriteria penggunaan obat antibiotik yang dibuat. Berdasarkan
hasil penelitian, jumlah pasien dalam penelitian ini yaitu 84 pasien yang
menjalani operasi dengan rincian 30 laki–laki dan 54 perempuan dan antibiotic
profilaksis yang paling banyak digunakan adalah golongan sefalosforin generasi ketiga(90,84%)
yang memiliki spektrum kerja luas yang efektif terhadap bakteri garm positif
maupun gram negatif. Dari data yang di evaluasi terdapat ketidak sesuaian dalam
waktu pemberian antibiotik profilaksis yaitu sebesar 4,77 %, namun untuk
ketepatan diagnosis, dosis dan cara pemberian antibiotik profilaksis sudah
sesuai dengan kriteria penggunaan obat antibiotik profilaksi. Penggunaan
antibiotik sebagai profilaksis bedah telah sesuai dengan kriteria penggunaan
antibiotik sebagai profilaksis bedah.
Penulis: Ida Lisni, Tatang Adi
Permana, Entris Sutrisno
Kode Jurnal: jpfarmasidd140338