Penelusuran Potensi Kapulaga, Temu Putri dan Senggugu sebagai Penghambat Pembentukan Biofilm
Abstrak: Buah kapulaga,
rimpang temu putri dan kulit batang senggugu telah dilaporkan bersifat antibakteri
sehingga berpotensi dikembangkan sebagai antibiofilm. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui aktivitas hambatan pembentukan biofilm Methicillin-resistant
Staphylococcus aureus (MRSA) dan Escherichia coli oleh ekstrak etanol, fraksi
heksan, fraksi etilasetat dan fraksi air sampel secara in vitro.Setelah
diekstraksi dengan petroleum eter, residu sampel dimaserasi dengan etanol 70 %
untuk menghasilkan ekstrak etanol. Setelah dievaporasi, ekstrak dipartisi untuk
menghasilkan fraksi heksan, etilasetat dan air. Penentuan aktivitas hambatan
biofilm dilakukan secara in vitro pada microplate flexible U-bottom 96 wells
dengan pewarnaan kristal violet dan pembacaan pada λ 595 nm. Identifikasi
fitokimia dilakukan secara KLT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ekstrak/fraksi yang memiliki aktivitas hambatan biofilm MRSA paling besar dari
masing-masing bahan adalah fraksi heksan kapulaga dengan IC 50 0,23±0,01 mg/mL,
fraksi heksan temu putri IC 50 0,45±0,03 mg/mL dan fraksi etil asetat senggugu
IC 50 0,35±0,022 mg/mL. Aktivitas penghambatan paling besar terhadap biofilm E.
coli ditunjukkan oleh fraksi etil asetat baik dari kapulaga IC 50 0,32±0,17
mg/mL, temu putri IC 50 0,46±0,03 mg/mL
dan senggugu IC 50 0,39±0,02 mg/mL.
Penulis: SINTAYU PUTRI WANDAN
SARI, FERRY RAHMAPUSPITA, NURI IRIYANI, SYLVIA UTAMI TUNJUNG PRATIWI, TRIANA
HERTIANI
Kode Jurnal: jpfarmasidd140333