Peningkatan Kelarutan Andrografolid dalam Fraksi Etil Asetat Herba Sambiloto (Andrographis paniculata Nees) Melalui Mikroenkapsulasi dengan Metode Semprot Kering

Abstrak: Sambiloto (Andrographis paniculata Nees) merupakan salah satu tanaman obat yang mempunyai aktivitas sebagai antikanker dengan komponen bioaktif utama andrografolid. Andrografolid merupakan seyawa diterpen lakton yang sukar larut dalam air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kelarutan andrografolid pada fraksi etil asetat herba sambiloto melalui mikroenkapsulasi dengan metode semprot kering. Mikroenkapsulasi fraksi etil asetat herba sambiloto dibuat menggunakan polimer PVP K30 dan HPMC sebagai bahan penyalut dengan perbedaan rasio fraksi etil asetat herba sambiloto dan polimer 1:5; 1:7,5 dan 1:10. Mikrosfer yang mengandung fraksi etil asetat herba sambiloto kemudian dievaluasi terhadap kelarutan dan uji disolusi secara in vitro pada medium air suling, fosfat pH 6,8 dan klorida pH 1,2. Hasil evaluasi menujukkan bahwa mikroenkapsulasi fraksi etil asetat herba sambiloto dengan metode semprot kering dapat meningkatkan kelarutan dan laju disolusi andrografolid dibandingkan dengan fraksi etil asetat herba sambiloto dan andrografolid standard. Dibandingkan dengan kelarutan andrografolid dari fraksi etil asetat herba sambiloto, peningkatan kelarutan andrografolid dalam mikrosfer fraksi etil asetat herba sambiloto dalam medium air suling; fosfat pH 6,8 dan klorida pH 1,2 berturut adalah 23,42-39,34; 19,92-34,83 dan 24,56-38,25 kali. Selain itu, dibandingkan dengan kelarutan andrografolid standard, peningkatan kelarutan andrografolid dalam mikrosfer fraksi etil asetat herba sambiloto dalam medium air suling, fosfat pH 6,8 dan klorida pH 1,2 berturut-turut adalah 16,99-28,53; 19,76-34,54 dan 17,26-26,87 kali.
Kata kunci: Andrografolid, PVP K30, HPMC, semprot kering, laju disolusi
Penulis: IDAH ROSIDAH, WAHONO SUMARYONO, SILVIA SURINI
Kode Jurnal: jpfarmasidd140324

Artikel Terkait :