PENENTU BESARAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI: TATA KELOLA, TINGKAT PENGUNGKAPAN, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN

Abstrak: Karakteristik perusahaan di Indonesia bercirikan konglomerasi yang cenderung untuk melakukan praktik transaksi pihak berelasi (related party transaction atau RPT). Studi empiris menunjukkan terdapat dua teori yang bertolak-belakang mengenai RPT, yaitu “the efficient transaction hypothesis” dan “the conflict of interest hypothesis”. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi RPT dari sisi “the conflict of interest hypothesis”. Secara spesifik, penelitian ini meneliti besaran RPT yang dilakukan oleh pemegang saham mayoritas untuk melakukan ekspropriasi terhadap pemegang saham minoritas. Besaran RPT dapat mengukur pengaruh langsung RPT pada kesejahteraan pemegang saham. Pada penelitian ini, besaran ini diukur berdasarkan besaran transaksi aset dan liabilitas (RPTAL), serta sales dan expenses (RPTSE) secara relatif terhadap nilai buku ekuitas.Lebih lanjut, penelitian ini menguji apakah besaran RPTAL dan RPTSE dipengaruhi oleh praktik CG, tingkat pengungkapan RPT, dan struktur kepemilikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik CG tidak berpengaruh pada RPTSE dan RPTAL. Hanya tingkat pengungkapan RPT dan struktur kepemilikan yang berpengaruh positif pada besaran RPTSE. Pengungkapan RPT meningkatkan RPT yang efisien dibandingkan RPT yang merugikan. Penelitian ini menemukan bahwa hubungan antara pengungkapan RPT dan RPTAL tidak signifikan dengan argumentasi bahwa RPTAL yang efisien tidak mendominasi RPTAL yang merugikan. Namun demikian, konsentrasi kepemilikan berpengaruh positif terhadap RPTSE yang merugikan.
Kata kunci: ukuran transaksi pihak yang berelasi, tata kelola perusahaan, pengungkapan transaksi pihak yang berelasi, struktur kepemilikan
Penulis: Cynthia A. Utama
Kode Jurnal: jpakuntansidd151110

Artikel Terkait :

Jp Akuntansi dd 2015