DAMPAK TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH BATULAYANG BAGI MASYARAKAT SEKITAR DI KELURAHAN BATULAYANG KECAMATAN PONTIANAK UTARA KOTA PONTIANAK
Abstract: Penulis melakukan
penelitian ini di karenakan permasalahan yang ada di TPA Batulayang sangat
menarik dan kompleks. Untuk mendapatkan hasil penelitian, penulis merumuskan
pertanyaan penelitian yakni: a). bagaimana dampak TPA Batulayang terhadap
masyarakat sekitar ?, b). kenapa masyarakat sekitar membangun pemukiman di
sekitar TPA Batulayang?, c). bagaimana upaya dalam mengatasi dampak TPA
Batulayang yang ada di masyarakat sekitar dan lingkungan ?. Dalam melakukan
penelitian ini, penulis menggunakan teori Struktural Fungsional dari Talcott
Parson, yakni Pemikiran penting mengenai fungsi sosial untuk semua sistem
sosial, pemikiran ini dikenal dengan sebutan AGIL. Hasil penelitian menunjukan
bahwa terkait dengan kehidupan masyarakat sekitar TPA Batulayang dan dampak TPA
Batulayang bagi masyarakat sekitar dari segi sosial, ekonomi, kesehatan dan
lingkungan terdapat 2 ( dua ) dampak yakni :dampak positif dan dampak negatif.
Dampak positifnya memberikan pekerjaan bagi masyarakat sekitar TPA Batulayang
seperti bayaknya masyarakat yang menjadi pemulung, adanya Pekerja Harian Lepas
( PHL ), adanya Pengepul Barang Bekas ( PBB ) dan adanya kompensasi dari
Pemerintah Kota Pontianak. Sedangkan dampak negatifnya dari aspek sosial
masyarakat sekitar TPA Batulayang tidak dapat memperbaiki hidupnya dan tidak
dapat bersaing dengan masyarakat yang lebih luas.
Selain itu dampak negatifnya dari aspek lingkungan di sekitar TPA
Batulayang mengalami pencemaran seperti air parit, air tanah, dan udara yang
dapat menimbulkan bibit penyakit di daerah tersebut. Kehidupan masyarakat
sekitar TPA Batulayang hidup di dalam garis kemiskinan,hal ini disebabkan
pendapat satu bulan mereka sekitar Rp.600,000 dengan 3 sampai 4 orang anak
dalam satu keluarga. Dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya TPA Batulayang
disekitar masyarakat memiliki dampak positif dan negatif, dan kehidupan
masyarakat sekitar TPA Batulayang hidup dalam garis kemiskinan dan sangat
memprihatinkan.
Penulis: M. AGUNG PUTRA
Kode Jurnal: jpsosiologidd160260