DAMPAK VARIABILITAS IKLIM DAN MEKANISME ADAPTIF MASYARAKAT PETANI DI KAWASAN BERIKLIM KERING (KASUS DESA BORONUBAEN DAN DESA TAUNBAEN TIMUR, KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA, NUSA TENGGARA TIMUR)
ABSTRAK: Variabilitas iklim
menyebabkan sejumlah risiko terhadap proses produksi pertanian dan risiko
guncangan pada sistem penghidupan, yangakhirnya berdampak pada resiliensi
rumahtangga petani. Tujuan penelitian yaitu (1) mengidentifikasidampak
variabilitas iklim pada kawasanusahatani dan rumahtangga petani, 2)cara-cara
mengantisipasi dan tipe respons adaptif rumahtangga petani dalam upaya bertahan
hidup, 3) arah perubahan sistem sosio-ekonomi, kelembagaan dan sosio-ekologi
yang menyertai proses adaptasi di tingkat rumahtangga dan komunitas petani, dan
4) memformulasi usulan mekanisme adaptasi rumahtangga petani dalam merespon
variabilitas iklim, yang berdampak terhadap ketahanan pangan temporer. Hasil
penelitian menunjukkan pada tahun 2015, ke-2 desa penelitian, mengalami
kekeringan yang cukup panjang. Perubahan produktivitas tanaman padi akibat
variabilitas iklim di Desa Taunbaen Timur lebih tinggi daripada di Desa
Boronubaen. Kondisi tersebut didukung oleh perhitungan Livelihood Vulnerability
Index (LVI) menunjukkan petani di Desa Taunbaen Timur lebih rentan dari pada
petani Kelurahan Boronubaen terhadap variabilitas iklim. Kerawanan pangan di
dua desa penelitian bukan hanya disebabkan oleh kekeringan dan hama penyakit,
tetapi juga akibat ketergantungan beras yang tinggi, membuat komunitas petani
semakin miskin.Untuk meningkatkan ketahanan pangan dan resiliensi nafkah
rumahtangga petani, perlu peningkatan modal fisik yang bersifat publik.
Penulis: Eka Intan Kumala
Putri, Nurmala K Pandjaitan
Kode Jurnal: jpsosiologidd160179