Desain Alat Ukur Motif Merantau pada Tiga Kelompok Etnik di Indonesia
Abstrak: Merantau merupakan
suatu nilai budaya yang diajarkan oleh orang tua kepada anak-anaknya. Terdapat
tiga kelompok etnik besar di Indonesia yang memiliki kekhasandalam hal nilai
budaya merantau. Kelompok etnik Batak pergi merantau untuk tujuanmelanjutkan
pendidikan, kelompok etnik Minang pergi merantau untuk tujuan berdagang,sedangkan
kelompok etnik Sunda tidak secara khusus memiliki nilai budaya merantau, tetapi
masyarakat etnik Sunda juga melakukan aktivitas merantau. Tulisan ini bertujuan
untuk mendesain alat ukur motif yang mendasari mahasiswa etnik Batak, Minang,
danSunda untuk merantau. Pengujian alat ukur motif merantau dilakukan
menggunakan SEM untuk menguji kesesuaian antara model konseptual dengan model
empirik. Selain itu jugadilakukan pengujian menggunakan EFA untuk
mengeksplorasi faktor yang terdapat pada alat ukur tersebut. Hasil menunjukkan
bahwa alat ukur motif merantau memiliki 5 faktor dan memiliki internal
konsistensi yang tinggi. Kelima faktor tersebut adalah sifat yangdibutuhkan
ketika merantau, pentingnya pergi merantau, pentingnya memiliki rencana ketika
merantau, pentingnya memiliki kemampuan menyesuaikan diri, dan pentingnyamencapai
kesuksesan ketika merantau.
Penulis: IHSANA SABRIANI
BORUALOGO
Kode Jurnal: jpsosiologidd150698

Artikel Terkait :
Jp Sosiologi dd 2015
- Aktivisme dan Kesukarelawanan dalam Media Sosial Komunitas Kaum Muda Yogyakarta
- Kampanye Kreatif dalam Kontestasi Presidensial 2014
- Kontestasi Kekuasaan dan Keteladanan Semu di Indonesia
- Implementasi Kebijakan Silvopastur di Cagar Alam Gunung Mutis dan Perlawanan Masyarakat Lokal
- Potensi Korupsi dalam Kebijakan Publik Studi Kasus Korupsi Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat di Provinsi Jawa Timur
- Melayu di Atas Tiga Bendera: Konstruksi Identitas Nasionalisme Masyarakat Perbatasan di Kepulauan Batam
- Intervensi Penyelenggaraan Pemilukada: Regulasi, Sumberdaya dan Eksekusi
- Security Complex Indonesia-Australia dan Pengaruhnya terhadap Dinamika Hubungan Kedua Negara
- Communal Conflict in Indonesia: Contagious or Latent Issues?
- Modernitas dan Tragedi: Kritik dalam Sosiologi Humanistis Zygmunt Bauman
- Incorporating Spirituality and Market: Islamic Sharia Business and Religious Life in Post-New Order Indonesia
- Identitas Moral: Rekonstruksi Identitas Keindonesiaan pada Era Globalisasi Budaya
- Pola Eskalasi Konflik Pembangunan Infrastruktur: Studi Kasus Pembangunan Waduk Jatigede Kabupaten Sumedang
- Membangun Bencana: Tinjauan Kritis atas Peran Negara dalam Kasus Lapindo
- Komunikasi dalam CSR Perusahaan: Pemberdayaan Masyarakat dan Membangun Citra Positif
- Karakteristik Kemiskinan dan Penanggulangannya di Kabupaten Sidoarjo
- Akuntabilitas Laporan Keuangan Lembaga Amil Zakat di Kota Semarang
- Local Genius dan Implementasi Pengarusutamaan Gender pada Pemerintahan Kabupaten di Sumatera Utara
- Dinamika Peran Sosial Politik Ulama dan Jawara di Pandeglang Banten
- Karakteristik Dosen dalam Memopulerkan Perguruan Tingginya melalui Facebook dan Twitter
- Konsep Diri Remaja dalam Komunikasi Sosial melalui “Smartphone”
- Pengembangan Model Tata-Kelola Keuangan dalam Mengoptimalkan Anggaran Belanja Kota Makassar
- Simbol-Simbol dalam Komunikasi Keluarga Beda Agama
- Strategi Pengembangan Kemandirian Pelaku Muda Agribisnis “ Brain Gain Actors” di Jawa Barat
- Model Pendidikan Karakter dan Kewirausahaan Berbasis Etnopedagogis di Sekolah Dasar Kampung Cikondang