DIAMIKA PEREMPUAN PEDAGANG MAKANAN DI SICINCIN
ABSTRAK: Artikel ini membahas
aktifitas perempuan pedagang makanan di Nagari Sicincin, keterlibatan perempuan
disektor informal memiliki keterbartasan terhadap sumber daya dan akses. Akibatnya
pilihan usaha yang dapat dimasuki juga berkisar pada beberapa bidang tertentu seperti
berdagang makanan asongan. Perempuan pedagang makanan asongan dalam menjalankan
aktivitasnya ia harus meninggalkan keluarga dalam jangka waktu 9-10 jam dalam sehari.
Sebelum pulang ataupun berangkat kerja, ia harus mengerjakan pekerjaan rumah sekaligus.
Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsiakn aktivitas perempuan pedagang mkanan
asongan di sekitar Terminal Sicincin, dan menganalisis kendala-kendala yang
dialami olehprempuan pejaja makanan asongan dalam pekerjaan. Metode yang
digunakan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Temuan dari
artikel ini yaitu alokasi waktu, yaitu pekerjaan diluar rumahsebagai pedagang
makanan asongan, dilakukan dari jam 08.00 WIB sampai jam 17.00 WIB. Persaingan,
dan konflik. Kiat penguasaan situasi pasar, yaitu memanfaatkan hari libur,
pembeli ingin didatangi memberikan potongan harga bagi pembeli, sudah
terbntuknya image telur asin dan pisang jantan rebus. dan kendala-kendala yang
dialami perempuan pedagang makanan asongan adalah kendala dalam pekerjaan,
yaitu supir dan penumpang Bus tidak bersahabat, dan ketiadaan SPBU.
Penulis: Elsa melia Roza,
Yulkardi & Rinel Fitlayeni
Kode Jurnal: jpsosiologidd130546