Disorientasi Politik dan Peran Intermediary Kelas Menengah To Pulo: Politik Lokal di Kepulauan Selayar Pasca Orde Baru

Abstrak: Tulisan ini mendiskusikan tentang munculnya gerakan sosial To Pulo yang mengusung isu pemekaran dan pembangunan pada masa awal pasca Orde Baru. Dewasa ini, isu tersebut semakin menghilang dalam diskursus politik lokal di Kepulauan Selayar. Tulisan ini akan menguraikan bagaimana hal tersebut bisa terjadi dengan fokus kepada pergeseran orientasi politik dan mengapa peran aktor intermediary kelas menengah To Pulo semakain melemah. Untuk menjelaskan kasus ini, digunakan teori gerakan sosial perspektif social identity theory dan metode penelitian case study. Tulisan ini bertujuan menggambarkan gerakan sosial To Pulo dengan menjawab pertanyaan umum; bagaimana gerakan sosial To Pulo? Secara khusus akan menjawab; mengapa terjadi disorientasi politik? Mengapa peran intermediary kelas menengah To Pulo semakin melemah? Kesimpulannya, disorientasi disebabkan karena tidak adanya komitmen yang kuat dan lemahnya peran intermediary disebabkan oleh konfl ik internal To Pulo.
Kata Kunci: gerakan sosial; social identity theory; aktor intermediary; politik identitas; politik lokal; To Pulo di Kepulauan Selayar
Penulis: Abu Bakar
Kode Jurnal: jpsosiologidd150629

Artikel Terkait :