FENOMENA GAYA HIDUP METALHEAD PADA KOMUNITAS SULUNG EXTREME MUSIC DI KOTA SAMARINDA
Abstrak: Pada masa kini dengan
adanya globalisasi, banyak sekali kebudayaan yang masuk ke Indonesia,
mengakibatkan adanya arus yang membawa berbagai macam kebudayaan dan identitas
dari seluruh dunia. Eksistensi diri merupakan hal yang penting untuk
diperhatikan dalam dunia remaja. Rasa ingin mandiri, dan mencari identitas,
inilah yang terkadang membuat para remaja melakukan petualangan dengan mencoba
hal-hal baru yang membuat mereka ingin diterima dikelompok sebayanya, walaupun
terkadang dapat berdampak negatif bagi diri mereka sendiri, seperti memilih menjadi
seorang metalhead. Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian
ini adalah fenomenologi, dengan tipe penelitian bersifat
eksploratif-kualitatif, sedangkan tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah studi kepustakaan dan studi lapangan yaitu observasi dan
wawancara. Pemilihan informan dilakukan melalui proses pengamatan. Makna yang
terkandung di dalam gaya hidup metalhead baik dari atribut, simbol, maupun
semangat indiependennya, mempunyai inti makna yakni perlawanan terhadap aturan,
baik aturan kemiliteran, kemapanan, maupun agama. Metalhead juga memegang teguh
adat istiadat kesopanan, dan memilki tingkat solidaritas dan loyalitas yang
tinggi dengan sesama kelompoknya saling menghormati, menghargai satu sama lain.
Penulis: Datu Ahmad
Marhaban
Kode Jurnal: jpsosiologidd160102

Artikel Terkait :
Jp Sosiologi dd 2016
- MANIFESTASI PENDIDIKAN KRITIS (PENDIDIKAN HADAP MASALAH SEKOLAH ALTERNATIF QARYAH THAYYIBAH DI SALATIGA)
- GENERASI SADAR WISATA (PEMBERDAYAAN PEMUDA DAN PENDIDIKAN DUTA WISATA DI KABUPATEN TRENGGALEK)
- KEKERASAN SIMBOLIK MEDIA MASSA (KEKERASAN SIMBOLIK DALAM PEMBERITAAN KASUS PEREDARAN VIDEO ASUSILA DI MEDIA MASSA ON LINE: KAJIAN SOSIOLOGI KOMUNIKASI)
- MASJID DAN AMBIVALENSI DEMOKRASI (STUDI KRITIS PADA MASJID JOGOKARIYAN MANTRIJERON, YOGYAKARTA)
- KONTRAK SOSIAL MENURUT THOMAS HOBBES DAN JOHN LOCKE
- MENGKOMPROMIKAN YANG FORMAL DAN MORAL: RASIONALITAS TINDAKAN EKONOMI PENGUSAHA HOME INDUSTRY DI SRIHARJO, BANTUL, YOGYAKARTA
- CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR), IDEOLOGI DAN KEBERPIHAKAN DI INDONESIA: TELAAH TEORI KRITIS MADZHAB FRANKFURT
- AGENDA PENGEMBANGAN KAJIAN KEPEMUDAAN DI INDONESIA
- PENDIDIKAN POLITIK DALAM KUASA SIMBOLIK KAJIAN MENGENAI DINAMIKA POLITIK ANAK MUDA YANG TERGABUNG DALAM PARTAI POLITIK DI KOTA MALANG
- MOROCCAN DIASPORA IN FRANCE: COMMUNITY BUILDING ON YABILADI PORTAL
- PSHT Logo as Manifestation of Pancasila Ideological Values
- Javanese Language and Culture in the Expression of Kebo Bule in Surakarta: An Ethnolinguistic Study
- Indigenous Wisdom for Developing Economic Life Case of Yokari People, West Papua
- Pragmatic Study of Discourse Hegemony on the Enactment of Dhalang Trah in Ruwatan Ceremony: A Critical Discourse Analysis Approach
- Social Capital of Madura Barbers in Makassar, South Sulawesi
- Revelation is Unlimited: Divinely Inspired Speeches, “Testing” and the Spiritual Training in the Subud Movement
- PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH YANG TRANSPARAN DI KABUPATEN TANAH DATAR DALAM MELAKSANAKAN DESENTRALISASI FISKAL
- Tabola, Perubahan Sosial, dan Bali Kini
- Problems, Challenges and Prospects of Indonesian Muslim Community in Sydney for Promoting Tolerance
- Rasisme dan Marginalisasi dalam Sejarah Sosiologi Amerika
- Variation of Woman’s Knowledge Power in the Fulfillment of Family Food Based on Economic and Social Status Difference
- Local Ecological Knowledge on Forest Clearing: A Case Study of Parak and Rimbo Practices in Simancuang Community, Indonesia
- The Ecological Responsive Buildings: Traditional House in the Kapuas Riverside of West Kalimantan
- Akumulasi Melalui Perampasan dan Kemiskinan di Flores
- BELAJAR DALAM MAIYAH RELEGI