ISU KELEMBAGAAN DALAM PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN: PEMBELAJARAN DARI KABUPATEN KLATEN, JAWA TENGAH
ABSTRACT: Tulisan ini
melakukan analisis kelembagaan dalam pembangunan ketahanan pangan. Mengacu
kepada pengalaman Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dan dengan mengandalkan data
primer dan sekunder, tulisan ini menunjukkan masih lemahnya kerangka
kelembagaan untuk mendukung pembangunan ketahanan pangan. Akibatnya,
Dewan Ketahanan Pangan (DKP) sebagai lembaga formal di bidang pembangunan
ketahanan pangan gagal menjalankan perannya dalam menyusun langkah-langkah yang
sistematis untuk membangun ketahanan pangan secara berkelanjutan. DKP juga
memiliki kapasitas yang tidak terlalu baik untuk mengoordinasikan,
mengevaluasi, dan memberikan umpan balik terhadap pelaksanaan kebijakan dan
program pembangunan ketahanan pangan. Kelemahan-kelemahan dalam kerangka
kelembagaan itu menghambat Klaten mempertahankan dan meningkatkan ketahanan
pangannya. Berdasarkan temuan itu, tulisan ini memberikan beberapa rekomendasi
penting sebagai berikut. Pertama, DKP perlu dilengkapi dengan institutional framework
yang jelas dan tegas sehingga bisa mengatur mekanisme peran dan tanggungjawab
tiap institusi yang terlibat. Kedua, DKP juga perlu dibangun dengan konsensus
yangjelas agar bisa mengembangkan sistem koordinasi berdasarkan blue print yang
memuat perencanaan jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang dalam
pembangunan ketahanan pangan. Ketiga, DKP perlu memiliki kelompok kerja yang
bisa meningkatkan mekanisme sinkronisasi dan sinergi program pembangunan
ketahanan pangan.
Penulis: Latif Adam, Inne
Dwiastuti
Kode Jurnal: jpsosiologidd120259