KATABOLISME RUANG DAN UTILISASI KOMUNITAS SEBAGAI STRATEGI KEBERTAHANAN PESANTREN
ABSTRAK: Sepanjang sejarahnya
pesantren bukanlah entitas stagnan. Pesantren telah mengalami berbagai
kebersinggungan dari awal sejarahnya hingga saat ini. Pesantren yang pada
awalnya adalah sebuah lembaga dengan ruang-ruang yang sederhana kini berubah
menjadi lembaga dengan kompleksitas ruang. Dilihat dari struktur fisik, pada
awalnya pesantren mempunyai tiga bangunan atau fasilitas yaitu masjid, majlis
taklim dan rumah Kyai. Ketiga bangunan tersebut merupakan bangunan untuk ruang
pendidikan. Seiring dengan perkembangan, saat ini di lingkungan pesantren
muncul ruang-ruang bisnis. Tulisan ini membahas mengenai perkembangan ruang
pesantren, menggunakan kondisi pesantren pada akhir abad 19 hingga saat ini.
Pembahasan menggunakan Setting sejarah dan pertumbuhan ruang pesantren dengan
mengambil contoh kasus di Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan Jawa Timur.
Tulisan ini menggunakan pendekatan konstruktivis yang bersifat hermeunetikal
dan dialektikal dimana konstruksi sosial individu dapat diperoleh dan diketahui
melalui interaksi antara peneliti dan tineliti. Di samping itu, penelitian ini
juga menekankan empati dan interaksi dialektif antara peneliti dan informan
dalam rangka merekonstruksi realitas sosial yang diteliti dengan metode
kualitatif. Dari hasil penelitian diketahui bahwa muncul ruang-ruang baru di
pesantren yaitu ruang usaha internal dan ruang kolaborasi bisnis eksternal yang
melengkapi ruang masjid, majlis taklim dan rumah kyai yg selama ini sudah
ada.Ruang-ruang ekonomi baru (ruang bisnis) dan pembentukan komunitas telah
menjadi sebuah alat dan strategi kebertahanan pesantren. Sekalipun sampai saat
ini pesantren bertahan dengan prinsip keislaman, namun tetap pada ancaman
konsekuensi: ketika terjadi pelemahan pada kontrol moral dari pengajaran agama,
dan kharisma kyai yang dimilikinya, maka pesantren dapat menjadi mesin
kapitalisme yang serakah sebagaimana umumnya.
Penulis: Yudha Heryawan Asnawi,
Endriatmo Soetarto, Didin S. Damanhuri, dan Satyawan Sunito
Kode Jurnal: jpsosiologidd160166