KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DALAM MENYIKAPI WARGA RETARDASI MENTAL (STUDI KASUS DI KAMPUNG IDIOT DESA SIDOHARJO KECAMATAN JAMBON KABUPATEN PONOROGO)
ABSTRAK: Desa Sidoharjo Jambon
merupakan salah satu kampung di Kabupaten Ponorogo yang disebut “kampung idiot”
karena banyak warganya yang mengalami retardasi mental. Warga retardasi mental
di kampung ini memiliki banyak keterbatasan namun dapat melangsungkan hidupnya
dalam kurun waktu yang relatif lama. Hal itu tentunya terkait dengan sikap arif
warga masyarakat di lingkungan sekitarnya. Adapun tujuan penelitian ini adalah
untuk menganalisis dan mendeskripsikan kearifan lokal masyarakat Sidoharjo
dalam menyikapi warga retardasi mental di “kampung idiot” Sidoharjo Jambon.
Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif-deskriptif. Informan terdiri
dari pejabat pemerintah desa, tokoh; masyarakat, agama, dan pemuda, serta
keluarga warga retardasi mental. Pengambilan datanya menggunakan wawancara
mendalam, observasi, dan pencatan dokumen. Validasi data dengan triangulasi
sumber dan analisis datanya dengan model coding Strauss dan Corbin. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kearifan lokal masyakat dalam menyikapi warga retardasi
mental merupakan hasil dari relasionalitas diantara warga masyarakat,
masyarakat dengan Tuhan dan alam. Masyarakat menerima warga retardasi mental
sebagai bagian dari dirinya dan berusaha membantunya agar mampu menjalankan
aktivitas pribadi, keluarga, dan sosial. Kearifan lokal masyarakat tersebut
dipredisposisi oleh; (1) keyakinan bahwa warga retardasi mental merupakan ujian
Tuhan yang harus disikapi karena mengandung arti serta hikmah, (2) etika sosial
dan tanggungjawab secara moral terhadap lingkungan sosial, (3) norma-norma yang
berupa anjuran-anjuran, larangan-larangan, sanksi, dan ungkapan kebijaksanaan
akan kehidupan.
Penulis: Muhammad Hanif
Kode Jurnal: jpsosiologidd160159